WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Koleksi dan Tata Pameran Lantai II Museum Negeri Provinsi Lampung

JudulKoleksi dan Tata Pameran Lantai II
Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai"
PengarangOki Laksito, M. Sitorus, Purwanti, Eko Wahyuningsih, dan Zuraida Khaerustika
PenerbitProyek Pembinaan Permuseuman Lampung, Kantor Wilayah Provinsi Lampung, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
CetakanPertama, 1998/1999
Tebaliii + 123 halaman
Desain SampulLestari

Enjoy Jakarta, Calendar of Events 2014

JudulEnjoy Jakarta, Calendar of Events 2014
PengarangDinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
PenerbitDinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
CetakanPertama, 2014
Tebal82 halaman
Desain SampulLestari

Ajaran-ajaran dalam Naskah Stri Sasana dan Putra Sasana Marti

JudulAjaran-ajaran dalam Naskah Stri Sasana dan Putra Sasana Marti
PengarangI Made Purna, Sri Saadah, Hartati, dan A.A. Alit Geriya
PenerbitProyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
CetakanPertama, 1993
Tebalx + 105 halaman
Desain SampulLestari

Sistem Kepercayaan Tradisional Masyarakat Suku Dayak Lawangan

JudulSistem Kepercayaan Tradisional Masyarakat Suku Dayak Lawangan
PengarangFathul Futuh, Sidik R Usop, Hendra Wijaya Iban, Yundhy Satrya, dan Isabella Jenniva
PenerbitBalai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak
CetakanPertama, 2012
Tebalxvi + 126 halaman 160x240mm
Desain SampulFahmi Ichwan

Presentasi Hasil Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya 2012













Tenun dan Pakaian Tradisional Aceh

JudulTenun dan Pakaian Tradisional Aceh
Koleksi Museum Negeri Provinsi Daerah Istimewa Aceh
PengarangT.M. Yunan, Cut Yusniwati, Supardi, dan Cut Muriati
PenerbitProyek Pembinaan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
CetakanPertama,1997
Tebaliv + 76 halaman
Desain SampulLestari

Perkembangan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (1975-2000)

JudulPerkembangan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (1975-2000)
PengarangSeno
PenerbitBalai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang
CetakanPertama, 2011
Tebalviii + 100 halaman
Desain SampulLestari

Kain Tenun Koleksi Museum Negeri Sonobudoyo

JudulKain Tenun Koleksi Museum Negeri Sonobudoyo
PenyusunMartono, Sugiyono, dan Sri Isnaniadi
PenerbitProyek P3M DIY, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
CetakanPertama, 1998
Tebaliv + 26 halaman
Desain SampulLestari

Dari Ronggeng Gunung ke Ronggeng Kaler: Perubahan Nilai dan Fungsi

Oleh Risa Nopianti

Abstrak
Ronggeng gunung sebagai sebuah kesenian yang terlahir dari catatan penuturan sejarah yang panjang, merupakan kesenian khas yang menggambarkan kondisi dan identitas masyarakat di Kabupaten Ciamis, khususnya masyarakat yang berada di Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari. Terjadinya perubahan zaman yang mendorong terjadinya perubahan budaya masyarakat, khususnya perubahan pada cara pandang dan berpikir masyarakat mengenai konsep hidup kekinian, merupakan latar belakang lahirnya konsep penelitian ini. Ronggeng gunung sebagai produk budaya dirasakan masyarakat pendukungnya sudah tidak dapat merepresentasikan keinginan masyarakat terhadap kebutuhan mereka akan hiburan. Maka dari itu terciptalah kesenian ronggeng kaler, yang dianggap mampu memenuhi hasrat masyarakat akan sebuah konsep hiburan yang benar-benar menghibur. Sekalipun pada praktiknya kesenian ini sedikit berbeda dengan kesenian ronggeng gunung yang telah ada sebelumnya, namun masyarakat setempat tetap percaya bahwa kesenian ronggeng gunung merupakan cikal bakal dari lahirnya kesenian ronggeng kaler. Kemunculan ronggeng kaler yang diadaptasi dari ronggeng gunung ini memungkinkan terjadinya perubahan fungsi dan nilai yang ada pada kesenian tersebut. Dari sakral ke profan, dari ritual ke hiburan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penulisan deskriptif analitik.

Kata kunci: ronggeng gunung, ronggeng kaler, perubahan sosial, nilai, fungsi.

Diterbitkan dalam Patanjala Vol. 6, No 1, Maret 2014: 81-92

Dampak Kapitalisme Perkebunan terhadap Perubahan Kebudayaan Masyarakat di Kawasan Subang 1920-1930

Oleh Iim Imadudin

Abstrak
Sektor perkebunan memiliki peran yang besar dalam dinamika masyarakat Indonesia sejak masa kolonial hingga sekarang. Dengan kata lain, sejarah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sektor perkebunan. Keterkaitan itu yang mencuatkan pandangan bahwa sejarah kolonialisme Barat di Nusantara tidak lain adalah sejarah perkebunan. Hal tersebut tergambarkan dalam kenyataan, bahwa selama lebih dari satu abad, perkebunan menjadi aspek terpenting pada masa penjajahan. Berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia tumbuh sebagai konsekuensi logis kehadiran perkebunan. Berkembangnya industri perkebunan mengubah segi-segi kehidupan masyarakat secara mendasar dengan masuknya faktor produksi, seperti tanah, tenaga kerja, dan modal. Di kawasan Subang, sejak awal abad ke-19, berdiri tanah partikelir Pamanukan dan Ciasem yang kemudian mengembangkan berbagai perkebunan besar yang berorientasi ekspor. Sejumlah perkebunan mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan Hofland di pertengahan abad ke-19 sampai paruh pertama abad ke-20. Penelitian yang mempergunakan metode sejarah ini bertujuan menjelaskan keberadaan industri perkebunan dalam konteks perubahan kebudayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat setempat yang hidup dalam tradisi agraris tradisional harus beradaptasi dengan ekonomi perkebunan. Selain itu, para pendatang yang berasal dari berbagai daerah juga memberi corak yang khas dalam perubahan budaya masyarakat. Budaya masyarakat yang terikat dengan ekonomi subsistensi berubah menjadi ekonomi uang sehingga terjadi perubahan kebudayaan.

Kata kunci: kapitalisme perkebunan, perubahan kebudayaan, Subang.

Diterbitkan dalam Patanjala Vol. 6, No 1, Maret 2014: 65-80

Popular Posts