WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Bimbingan Teknis Perekaman 2016 (3)

Bimbingan Teknis Perekaman 2016 (4)

Lestarikan Makanan Khas Tradisional Kadedemes

Yayasan KH Ece Pachrudin menyelenggarakan Festival Budaya Pangan Kearipan Lokal untuk mengenalkan kadedemes atau oseng kulit singkong untuk olah sampah makanan di Babancong Majakerti Lapang Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya, Sabtu (19/11/2022).

Kegiatan yang terselenggara ini hasil dari bantuan Stimulan Ekspresi Budaya Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dirjen Kemendikbudristek) dan didukung oleh Dewan Pemajuan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya (DPKKT). Festival ini dihadiri oleh kepala Desa Margaluyu, Muspika Kecamatan Manonjaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, para tokoh masyarakat dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi Jabar.

Ketua DPKKT Aan Supriatna mengungkapkan, tujuan kegiatan ini guna memajukan kebudayaan yang ada, khususnya kebudayaan pangan olahan makanan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. “Dalam hal ini, kami dari DPKKT mendukung sekaligus mengapresiasi untuk pemajuan kebudayaan di tingkat Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Aan saat diwawancara di lokasi kegiatan.

Sumber: https://radartasik.id/lestarikan-makanan-khas-tradisional-kadedemes/

Angklung Khatulistiwa Musik, Atraksi dan Tarian Nusantara


Arenseman musik dan tata cahaya panggung yang apik, berhasil membuat pertunjukan festival Musik Angklung “Angklung Khatulistiwa” menjadi pagelaran yang megah.

Sejalan dengan tema “The Sound of Indonesia” sejumlah lagu perjuangan hingga lagu daerah pun ditampilkan dan berhasil memukau ratusan penonton yang memadati teater tertutup dago tea house Bandung.

“Pertunjukan ini untuk mengangkat nilai nilai kebudayaan seni tradisi Indonesia” ujar Konseptor acara dan komposer Yadi Mulyadi kepada wartawan, Jum’at malam 18 November2022

Yadi Mulyadi mengungkapkan, kegiatan tersebut yang ke 2 kali, dengan tujuan memperkenalkan identitas Bangsa melalui angklung.

Selain itu, ungkapnya, pertunjukan ini juga untuk menguatkan kolaborasi dengan kesenian lainnya, dan pada para generasi muda.

“Saat iniperlu ada komposer angklung yang menciptakan lagu berdasarkan karakter musik angklung sendiri” tegasnya.

“Karena saat ini masih banyak seni angklung mengcover lagu yang sudah dikenal.” ujarnya.

“Sekarang kita coba di pertunjukan ini, dengan kolaborasi dengan pemusik, salahsatunya dengan musisi Adjie Ahmad vokalis Dygta band,” imbuh Yadi.

Pertunjukan festival Musik Angklung “Angklung Khatulistiwa” merupakan pertunjukan musik orkestra angklung yang berkolaborasi dengan jenis musik, atraksi dan tarian nusantara yang merupakan ide dari Yadi Mulyadi.

Dalam kesempatan yang sama, Jumhari selaku Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX mengatakan, pihaknya berperan sebagai fasilitator bagi pengembang seni budaya, yang mempunyai misi dan inovasi.

“Kedepan pertunjukan budaya di area objek wisata harus menjadi acuan” ujarnya

“Kita ingin angklung tidak hanya sebagai identitas, tetapi sebagai inspirasi generasi muda” tegasnya

“Saya kira semakin banyak yang perduli terhadap angklung sebagai warisan tak benda dunia, maka tujuannya akan tercapai,” imbuhnya.

Jumhari mengatakan, pada gelaran G20 kemarin, pertunjukan seni angklung mendapat sorotan peserta.

Artinya, tegas Jumhari, seni bisa menjadi penguat keharmonisan dunia, seperti yang terjadi kemarin.

“Diplomasi budaya menjadi hal penting dilakukan, terlebih kekayaan budaya Indonesia pada G20 momentum kebangkitan budaya untuk peradaban yang menghargai satu sama lain,” ujarnya.

Adjie Ahmad pun mengungkapkan, momentum ini harus ditangkap dengan kreatifitas, pasalnya etnik seni angklung ini sangat kental identitasnya.

“Saya salah satu yang mengkampanyekan musik asli budaya Indonesia, karena potensinya sangat besar, tinggal pengemasan yang baik,” ucap Adjie.

Seperti dikathui Festival Pertunjukan Angklung Nation 16 November 2022, merupakan satu kegiatan bukti nyata BPK dalam merealisasikan terhadap pengembangan kesenian angklung di Indonesia.

Dalam pertunjukan angklung kali ini menghadirkan Angklung Sora, Raya Pro, Sunda Sawawa, Panda Gumiwang
dan Ensemble Insan Sejahtera Sumedang.

Adapun sebagai Composer/Arranger/Conductor : Yadi Mulyadi, Vidy Sepdianz, Ady Lukito, Whayan, Ferdin, Abdul Fattah.

Selain itu akan ada juga penampilan special dari, Mang Ayi Beluk, Dance Acrobatik, Fire Dance, Flying One, Traditional dance, juga menampilkan guest star Adjie Ahmad (Vocalis Dygta) dan Neng Dila.

Sumber: https://mncradionet.com/angklung-khatulistiwa-musik-atraksi-dan-tarian-nusantara/

Angklung Khatulistiwa, Konsistensi BPK Wilayah IX Menjaga Identitas Bangsa


Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jabar menunjukkan konsistensinya dalam menjaga kelestarian angklung. Terbaru, BPK Wilayah IX menggelar pertunjukan Angklung Khatulistiwa (AKHU) bertema "The Sound of Indonesia".

Pagelaran dalam momentum Hari Angklung Dunia yang diperingati pada 16 November setiap tahunnya tersebut diselenggarakan di Teater Tertutup Dago Tea House, Kota Bandung, Jumat (18/11) malam.

Pada pagelaran tersebut, angklung yang merupakan alat musik tradisi dikolaborasikan dengan instrumen modern. Selain itu, terdapat tari-tarian tradisional hingga sejumlah penampilan akrobatik.

Kepala BPK Wilayah IX Jabar, Jumhari mengatakan, BPK sebagai lembaga pemerintah dalam bidang pelestarian dan pengembangan nilai budaya secara konsisten mewujudkan berbagai bentuk aktivitas pelestarian seni angklung di Indonesia khususnya Jawa Barat.

"Pertunjukan Angklung Khatulistiwa merupakan bukti nyata dalam merealisasikan pengembangan kesenian angklung di Indonesia," ujar Jumhari di sela acara.

Seiring pengakuan UNESCO yang menetapkan angklung sebagai warisan budaya takbenda sejak 22 tahun silam, BPK memiliki tanggung jawab dalam merawat dan mengangkat angklung, yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Ini ikhtiar menjadikan angklung sebagai identitas budaya bangsa agar menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda untuk berkreasi sesuai zamannya," tuturnya.

Di tempat sama, Konseptor Angklung Khatulistiwa, Yadi Mulyadi menerangkan, pihaknya mencoba satu konsep baru pertunjukan angklung dengan mempresentasikan musik daerah dari seluruh Nusantara yang menjadi cerminan identitas Bangsa Indonesia.

"Angklung Khatulistiwa karena kita ingin mengangkat musik tradisi Indonesia dari Aceh hingga Papua. Kita memainkan medley lagu-lagu Nusantara," terang Yadi.

Lebih lanjut Yadi menjelaskan, materi musik merupakan karya-karya aransemen lagu-lagu daerah sebagai bentuk perlindungan yang dikemas rapi para arranger terpilih untuk dikolaborasikan dengan angklung.

"Kita tampilkan karya baru sebagai pengembangan karya musik yang merupakan kreativitas dari para komposer musik angklung dengan esensi nuansa musik Nusantara," bebernya.

Sebagai bangsa heterogenitas, Yadi berpandangan, angklung yang merupakan alat musik tradisi bisa dikolaborasikan dengan berbagai instrumen serta dapat menjadi media komunikasi untuk pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Konsep sekarang kita tidak hanya angklung, karena kalau hanya angklung boring. Kita berkolaborasi dengan beluk, sirkus, tari-tarian tradisional, DJ," tandasnya.

Dalam pertunjukan tersebut, terdapat enam sanggar angklung dari Bandung dan Sumedang yang turut berpartisipasi. Mereka bergantian memainkan lagu-lagu Nusantara nonstop selama dua jam secara medley.

Selain orkestra angklung yang dikolaborasikan dengan alat musik modern dibalut berbagai tari-tarian daerah hingga akrobatik, ada pula penampilan Maestro Beluk, Ayi yang membawakan pantun Sunda diiringi kecapi.

Sumber: https://www.rmoljabar.id/angklung-khatulistiwa-konsistensi-bpk-wilayah-ix-menjaga-identitas-bangsa

Angklung Khatulistiwa Sebuah Seni Identitas Bangsa Indonesia


Dalam rangka memperingati hari angklung dunia yang jatuh pada 16 November, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX mempersembahkan sebuah pertunjukan Angklung Khatulistiwa (AKHU).

Dengan mengusung tema ‘The Sound of Indonesia’, AKHU digelar di Teater tertutup Dago Tea House, Kota Bandung, Jumat (18/11/2022).

Diketahui, Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX sebagai lembaga pemerintah dalam bidang pelestarian dan pengembangan nilai budaya merupakan lembaga yang konsisten dalam mewujudkan berbagai bentuk aktivitas pelestarian seni angklung di Indonesia khususnya Jawa Barat.

“Festival Pertunjukan Angklung Nation 16 November 2022 merupakan satu kegiatan bukti nyata BPK dalam merealisasikan terhadap pengembangan kesenian angklung di Indonesia,” kata Kepala Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Jumhari saat jumpa wartawan.

“Angklung merupakan satu kesenian asal Jawa Barat Indonesia yang telah diakui UNESCO 22 tahun silam,” tambahnya.

Pertunjukan musik Angklung Khatulistiwa ini merupakan satu konsep baru dalam seni pertunjukan angklung dengan mempresentasikan musik daerah dari seluruh Nusantara sebagai cerminan identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang heterogenitas budaya.

Tak hanya itu, media komunikasi musik Angklung dapat dijadikan sebagai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pertunjukan festival musik Angklung Khatulistiwa ini merupakan pertunjukan musik orkestra angklung yang berkolaborasi dengan jenis music, atraksi dan tarian nusantara yang merupakan ide dari Yadi Mulyadi yang merupakan konseptor yang bertugas di Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.

Materi musik yang akan dipertunjukan merupakan karya-karya aransemen lagu-lagu daerah nusantara sebagai bentuk perlindungan yang dikemas rapi untuk berkolaborasi dengan angklung oleh para arranger terpilih.

Tak hanya itu, turut menampilkan karya-karya baru sebagai bentuk pengembangan karya musik yang merupakan kreativitas dari para komposer musik angklung dengan esensi nuansa musik Nusantara.

Pertunjukan orkestra angklung Nusantara ini juga didukung oleh para Sutradara pertunjukan profesional, para komposer-komposer angklung terpilih dan karya-karyanya akan dimainkan oleh beberapa komunitas angklung / sanggar angklung terpilih yang berdomisili di kawasan Jawa Barat.

Sumber: https://www.jabarnews.com/daerah/angklung-khatulistiwa-sebuah-seni-identitas-bangsa-indonesia/

Balai Pelestarian Kebudayaan IX Sajikan Pertunjukan Angklung


Bandung - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX mempersembahkan sebuah pertunjukan angklung yaitu angklung khatulistiwa (AKHU) dengan tema The Sound of Indonesia, Jumat (18/11/2022).

AKHU digelar di Teater tertutup Dago Tea House, Kota Bandung dalam rangka memperingati hari angklung dunia yang jatuh 16 November setiap tahunnya.

Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX sebagai lembaga pemerintah dalam bidang pelestarian dan pengembangan nilai budaya merupakan lembaga yang konsisten dalam mewujudkan berbagai bentuk aktivitas pelestarian seni angklung di Indonesia khususnya Jawa Barat.

"Festival Pertunjukan Angklung Nation 16 november 2022 merupakan satu kegiatan bukti nyata BPK dalam merealisasikan terhadap pengembangan kesenian angklung di Indonesia, dimana angklung merupakan satu kesenian asal Jawa Barat Indonesia yang telah diakui UNESCO 22 tahun silam," kata Kepala Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Jumhari.

Pertunjukan Musik Angklung Khatulistiwa merupakan satu konsep baru dalam seni pertunjukan angklung dengan mempresentasikan musik daerah dari seluruh Nusantara sebagai cerminan Identitas Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang heterogenitas budaya, serta media komunikasi musik Angklung dapat dijadikan sebagai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pertunjukan festival Musik Angklung “Angklung Khatulistiwa” merupakan pertunjukan musik orkestra angklung yang berkolaborasi dengan jenis music, atraksi dan tarian nusantara yang merupakan ide dari Yadi Mulyadi yang merupakan konseptor yang bertugas di Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.

Materi musik yang akan dipertunjukan merupakan karya-karya aransemen lagu-lagu daerah nusantara sebagai bentuk perlindungan yang dikemas rapi untuk berkolaborasi dengan angklung oleh para arranger terpilih, dan menampilkan karya-karya baru sebagai bentuk pengembangan karya musik yang merupakan kreativitas dari para komposer musik angklung dengan esensi nuansa musik Nusantara.

Pertunjukan orkestra angklung Nusantara “Angklung Khatulistiwa” ini akan didukung oleh para Sutradara pertunjukan profesional, para komposer-komposer angklung terpilih dan karya-karyanya akan dimainkan oleh beberapa komunitas angklung / sanggar angklung terpilih yang berdomisili di kawasan Jawa Barat. (*)

Bimbingan Teknis Perekaman 2016 (5)

 

Popular Posts