WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Kolang Kaling

Kolang-kaling menjadi hidangan favorit untuk berbuka puasa. Kolang kaling atau yang disebut oleh orang Betawi sebagai
buah Atep, mempunyai warna asli bening. Dari warna asli tersebut, muncul varian warna buah yang lain seperti hijau dan merah karena penambahan unsur lainnya. Bahan yang digunakan adalah buah atep atau kolang-kaling, air cucian beras, daun jeruk purut, daun pandan dipotong-potong, gula pasir, pewarna makanan (merah atau hijau, dan vanili untuk pewangi. Cara pembuatannya adalah kolang-kaling dicuci bersih lalu direndam dalam cucian air beras selama 4 jam agar lendir dan aroma asamnya hilang. Kolang-kaling lalu dibilas dengan air bersih, dan ditiriskan kembali. Kolang-kaling direbus bersama air, daun jeruk, dan daun pandan hingga mendidih. Gula dimasukkan lalu diberikan pewarna. Kolang-kaling dimasak hingga air berkurang dan warna menjadi jelas. Air sirup dijerang hingga agak kental lalu kolang-kaling dimasukkan dan dimasak dengan api kecil hingga air sirupnya habis. Terakhir, kolang-kaling ditaruh dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es.

Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H | Infografis


Desain. Titan Firman

Ruang Kreasi Seni


Ritual Mendirikan Rumah Adat Wana | Infografis


Desain: Titan Firman

Tipologi Rumah Adat Kampung Wana - Infografis


Desain: Titan Firman

Lawatan Sejarah Nasional 2019 (BPNB Jabar)


Upacara Mapag Tamba


Desain: Titan Firman

Ritual Mendirikan Rumah Adat Kampung Wana


Desain Titan Firman

Ragam Hias Rumah Adat Kampung Wana


Desain: Titan Firman

Sekilas Mengenal Kukukh


Desain: Titan Firman

Kajali dan Wayang Garing


Desain: Titan Firman

Ruang Kreasi Seni "Angklung untuk Generasi Milenial"


Desain: Titan Firman

Kain Tapis

Desain: Titan Firman

Berbisik - Berbincang Asik

Desain: Titan Firman

Es Teler

Es Teler merupakan minuman yang menyegarkan karena perpaduan cita rasa buah-buahan, pemanis, dan es serut. Es teler ini mulai dikenal masyarakat Jakarta sejak 37 tahun lalu, diprakarsai oleh pasangan suami-istri Tukiman dan Samiyem yang berjualan di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Awalnya es campur ini bernama es nagih. Suatu hari salah seorang pelanggan berkomentar, ”Wah, es ini enak sekali, bikin orang teler!”. Sejak saat itu Pak Tukiman mengganti nama es nya dengan nama Es Teler. Minuman ini sangat populer, bahkan sampai menyebar di seluruh Indonesia, biasanya minuman ini disajikan pula sebagai menu untuk berbuka puasa. Bahan yang digunakan adalah alpukat matang lalu dikerok dagingnya, nangka matang  yang dipotong bentuk dadu, daging kelapa muda, sirup gula pandan, susu kental manis secukupnya, es serut secukupnya, dan Potongan alpukat, nangka, dan kelapa muda dimasukkan dalam mangkuk. Selanjutnya ditambahkan sirup, es serut, dan beri susu kental manis. Membuat sirup gulanya adalah gula pasir, daun pandan, garam, dan air dicampurkan menjadi satu. 

Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).

Hari Pendidikan Nasional 2020

Desain: Titan Firman

Topeng Randegan Majalengka


Popular Posts