WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Lawatan Sejarah Daerah - Cirebon 2014 (17)

Pembukaan Museum Geologi Tunggu Arahan Pemkot Bandung

PENGELOLA Museum Geologi Kota Bandung masih menunggu simulasi yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sebelum kembali beroperasi. Pihak pengelola juga sejak jauh-jauh hari sudah menyiapkan protokol kesehatan (prokes), mulai dari deteksi suhu hingga aplikasi PeduliLindungi juga sudah bisa diterapkan.

"Sekarang memang museum belum dibuka untuk umum, karena masih menunggu simulasi yang akan dilakukan Dinas Kebidayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung," kata Kepala Museum Geologi Jabar Iwan Kurniawan di Bandung, Selasa (12/10).

Iwan menambahkan, warga bisa datang lagi ke museum, namun waktunya harus menunggu keputusan Pemkot Bandung. Museum Geologi sebetulnya tidak tutup selama pandemi, pengelola memberikan fasilitas virtual untuk siswa sekolah.

"Sebetulnya museum enggak tutup, maksudnya gini di awal pandemi kita coba virtual. Virtual itu dari empat corner dan storage yang ada kita coba, respon dari masyarakat cukup baik terutama sekolah-sekolah. Kita coba tawarkan seluruh sekolah yang ada di Indonesia via daring akhirnya banyak yang meminta," jelasnya.

Setiap minggu, ada tiga kali permintaan sekolah, contoh Semarang, bertahap dari kelas 1-3 minta satu corner senangnya ke fosil, mereka fokus ke fosil. Untuk virtual, siangnya 4-6 dengan geologi Indonesianya tiap minggu dibuka tiga kali.

"Terkait kapasitas pengunjung dan syarat masuk ke Museum Geologi juga tentunya menunggu simulasi. Tapi kelihatannya di bawah 1.000 orang, kita enggak bisa buka sendiri harus sama pemerintah," ucapnya.

Sementara Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jabar meluncurkan tayangan warisan Indonesia dengan menampilkan sejumlah budaya dan seni dari beberapa daerah di Jabar, seperti Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, Cianjur dan Sukabumi.

Kepala BPNB Jabar Jumhari mengatakan ide untuk membuat karya seni dari berbagai kebudayaan dan dikemas melalui sebuah digital muncul tak sengaja. Namun dampaknya luar biasa. Di masa pandemi ini, katanya, mereka diajak berpikir dan bekerja melampaui batas kemampuan dengan cara yang berbeda, salah satunya media digital.

"Kami akan mulai menunjukkan di media sosial seperti Youtube hasil karya ini pada 17 Oktober 2021. Masa pandemi ini banyak orang yang menginginkan hiburan. Semoga hasil karya ini bisa menjadi obat dengan melihat banyak keindahan budaya dari berbagai daerah di Jabar," tukasnya.

Adapun tujuan akhir dari kegiatan ini hanya sebatas upaya pelestarian kebudayaan. Jika pihak lain atau dinas lain berkeinginan untuk mengomersilkannya, dia pun mempersilakan. BPNB hanya menawarkan kemasan tayangan kebudayaan kekinian yang lebih menyasar pada generasi milenial. Warisan Indonesia ini baru tahap awal dan akan terus dieksplorasi hal-hal yang selama ini menjadi fokus perhatian.

"Nanti pada bulan Oktober dan November 2021, akan ada edisi spesial yang mengambil gambar di Candi Batujaya, Karawang. Intinya, tugas kami memberikan ruang fasilitasi aktivitas kebudayaan yang bermuara pada terciptanya ekosistem budaya," tuturnya.

Sementara itu, duta budaya dalam warisan Indonesia ini, Adhin Abdul Hakim, menyebut kemasan kebudayaan yang ditampilkan oleh BPNB secara tayangan sangat pas. Biasanya tayangan-tayangan kesenian atau kebudayaan hanya terpaku pada satu kamera yang statis.

"Kalau Warisan Indonesia yang dipelopori oleh BPNB ini ada semi-semi vlog dan kami diajak langsung untuk terjun belajar seni budaya yang ada di Jabar. Jadi, menurut saya ini menarik dan berbeda banget dari biasanya. Yang jelas kami menjanjikan warisan Indonesia, kalian bisa dapatkan beauty shoot yang banyak memanjakan mata," ungkap Adhin.(OL-5)

Sumber: https://mediaindonesia.com/nusantara/439500/pembukaan-museum-geologi-tunggu-arahan-pemkot-bandung

LASEDA 2020 BPNB JABAR - Arus Sejarah Peradaban Indonesia (2)

Nah, destiners, kemana saja para peserta LASEDA 2020 BPNB Jabar ini selama kegiatannya mulai dari tanggal 10-12 Maret 2020 kemarin? Objek wisata pertama yang dikunjungi adalah Museum Satria Mandala, terletak di Jalan Gatot Subroto Kav. 14, Jakarta Selatan. Ada apa saja disini?

Museum Satria Mandala diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 5 Oktober 1972. Ini merupakan salah satu museum Pusjarah TNI yang sejarah khusus menyajikan sejarah perjuangan TNI bersama rakyat sejak tahun 1945 dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Kata Satria Mandala diambil dari bahasa Sansekerta, artinya tempat para Satria / pahlawan. Museum ini menyajikan 74 diorama dan koleksi benda-benda bersejarah sebagai pendukungnya. Maksud didirikan museum ini sebagai sarana pembinaan mental, pewarisan nilai-nilai perjuangan 1945, dan nilai-nilai luhur TNI kepada generasi penerus bangsa kita. Bagaimana harga tiket masuk disini? Sangat murah destiners. Ada waktu senggang, bagi pecinta sejarah militer, wajib kesini ya !

Beralih yang kedua dimana para peserta mengunjungi Museum Nasional Indonesia, terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat. Di Museum ini para peserta mempelajari kronologis gambaran sejarah Bangsa Indonesia yang merupakan hasil elaborasi budaya dari berbagai suku bangsa, juga menelusuri kembali jejak-jejak peradaban berbagai kelompok budaya di Indonesia.

Museum ini dikenal dengan Gedung Gajah atau Museum Gajah, karena di halaman depan terdapat ikonik patung gajah perunggu sebagai hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum ini pada tahun 1871. Ada juga yang menyebut Museum ini dengan Gedung Arca, karena didalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca berasal dari berbagai periode sejarah manusia. Hingga saat ini terdapat 160.000-an benda-benda bernilai sejarah terdiri dari 7 jenis koleksi Prasejarah, Arkeologi masa klasik atau Hindu-Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi dan Sejarah. Tapi sayang ketika dtn hari itu disana, Keris Pangeran Diponegoro bernama Kiai Nogo Siluman yang fenomenal belum ada di Museum Nasional Indonesia.

Lalu ketiga, peserta mengunjungi Gedung Perpustakaan Republik Indonesia di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. Tahukah destiners jika Gedung Ini adalah gedung perpustakaan tertinggi di dunia dengan tinggi 126 meter terdiri dari 24 lantai ? Sekali kalian pernah bertandang kesini, dijamin balik lagi. Konsep interior gedung ditata apik nan kekinian, sehingga membuat minat bacamu akan bertambah. Dan tahukah destiners, dari berbagai sumber, jika minat baca di Indonesia masih kurang ?

Di Gedung Perpustakaan RI ini tersimpan banyak tersimpan naskah atau manuskrip kuno, dimana berkaitan dengan salah satu unsur Objek Pemajuan Kebudayaan. Kekayaan akan naskah atau manuskrip kuno ini memberikan pemahaman bahwa sejak ratusan tahun lalu Bangsa Indonesia kaya akan pengetahuan literasi. Berbagai kekayaan literasi ini berbentuk Hikayat, Babad, Serat, Lontara dan lainnya. Juga naskah-naskah itu terakui sebagai Memory of The World (MOW). Antara lain, I La Galigo (2011), Negarakretagama (2013), Babad Dipanegara (2013), Cerita Panji (2017), dan lainnya. Tertarik untuk membacanya? Bertandanglah kesini.

Terakhir, peserta mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah, Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur. Disini para peserta menelisik kembali tentang kebudayaan bangsa Indonesia melalui benda-benda peninggalan sejarah. Peserta dapat memahami benda peninggalan juga kebudayaan apa saja dari seluruh Nusantara yang ada di Museum Indonesia. Mulai dari kesenian, gaya hunian, adat istiadat, IPTEK, acara/kegiatan masyarakat adat yang jarang kita tahu, dan lainnya.

Sebagai pamungkas kegiatan, disini disuguhkan Presentasi Wayang Beber Metropolitan yang sebagai tontonan juga dapat sebagai tuntunan. Dimana wayang oleh UNESCO dicatat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, juga merupakan seni wayang tertua di Indonesia. Pada masanya, wayang beber ini digunakan untuk upacara Ruwatan (menolak bala). Kemudian berkembang menjadi pertunjukkan di luar ritual yang menyampaikan kebenaran nilai tradisional. Juga dipakai untuk media dakwah dalam menyebarkan ajaran agama Islam pada masanya. (SF/dtn)

Sumber: http://destinasianews.com/index.php/destinasia-destinasianews/wisata-kota-destinasia-city-tour/2052-laseda-2020-bpnb-jabar-arus-sejarah-peradaban-indonesia-2

LASEDA 2020 BPNB JABAR – Arus Sejarah Peradaban Indonesia (1)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, karena itu jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Nah destiners, di jaman yang katanya kekinian, bagaimana caranya untuk memupuk lebih lagi kecintaan kita terhadap bangsa dan negara?

Salah satu jawabannya melalui kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (LASEDA) yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat. Diikuti oleh 150 orang peserta siswa/i tingkat SMA/sederajat juga para guru pembimbing berasal dari perwakilan wilayah kerja BPNB Jawa Barat yaitu Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten serta Lampung. Dengan area kegiatan berada di Provinsi DKI Jakarta, dari tanggal 10-12 Maret 2020.

Kegiatan tahun ini mengambil tema ‘Arus Sejarah Peradaban Indonesia’. Asik-nya, bentuk acara menggunakan metode citizen journalism. Dimana setiap kelompok peserta mempresentasikan bekal materi dari objek wisata kunjungan berupa konten kreatif yang dibagikan melalui daring media sosial masing-masing. Hasilnya? Bisa dilihat melalui kolom Tagged/Ditandai akun Instagram resmi @bpnbjabar.

Menarik? Pake banget dong! Karena menghadapi kebutuhan serta tantangan jaman untuk ke-sejarah dan budaya-an, tentu dibutuhkan inovasi sesuai jaman agar tidak ada missing link dalam penyampaian informasi. Seperti yang diungkapkan oleh Jumhari, S.S., M.Hum, selaku Kepala BPNB Jawa Barat, “Acara ini penting diadakan setiap tahunnya dengan format atau pendekatan gaya pembelajaran yang berbeda untuk generasi berikutnya supaya mudah memahami, lebih efektif, dan pesan yang disampaikan tepat dalam konteks penanaman nilai kecintaan terhadap sejarah dan budaya. Karena setiap generasi memiliki respon yang berbeda pada tantangan perubahan jaman, yang terpenting kita memberi dukungan dan me-apresiasi pada adik-adik (peserta, red) dalam me-ekspresikan kebudayaan. Dimana pembimbing (tenaga pengajar, red) agar dapat mengimbangi pula, yang juga ini merupakan tantangan pembelajaran.”

Arus Sejarah Peradaban Indonesia merupakan suatu rangkaian perjalanan Bangsa Indonesia saat ini yang berpijak dari dinamika sejarah yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Dimana LASEDA merupakan salah satu usaha dalam menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dan memperkuat jati diri serta identitas kebangsaan kepada generasi muda.

Dalam memahami konteks sejarah dan budaya, tentu terdapat keberagaman bangsa. Seperti para peserta memahami apa saja yang terdapat di objek kunjungan wisata LASEDA 2020 ini ke Museum Satria Mandala, Museum Nasional, Perpustakaan Republik Indonesia serta Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Hal ini disampaikan oleh Gregorius Andika Ariwibowo selaku Ketua LASEDA 2020, “Keberagaman itu hal yang abstrak, karena banyak didukung teori-teori di seputaran itu. Dengan kunjungan ke tempat kegiatan ini, kita dapat melihat keberagaman koleksi berbagai suku bangsa di Indonesia, karena kita (Bangsa Indonesia, red) dibentuk oleh itu (keberagaman, red).”

Turut hadir pada kegiatan ini Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan (Sesditjenbud) Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Dra. Sri Hartini, M.Si., yang resmi membuka LASEDA 2020 BPNB Jabar. Dalam sambutannya beliau berpesan kepada peserta agar memilah hal-hal postif juga negatif, karena generasi muda adalah masa depan bangsa. “Ini penting dan bisa dimulai dari pengenalan nilai-nilai sejarah, jangan dibuat kaku atau kuno dalam mengenali sejarah. Dan ketika berbicara kebudayaan, jangan melulu dikaitkan dengan tarian atau musik. Kebudayaan itu adalah hasil olah pikir, wawasan, cipta hasil karya manusia.” (SF/dtn)

Sumber: http://destinasianews.com/index.php/meeting-insentive-confrence-exhibition/insentive/2050-laseda-2020-bpnb-jabar-arus-sejarah-peradaban-indonesia-1

Lawatan Sejarah Daerah - Cirebon 2014 (18)

Lawatan Sejarah Daerah - Cirebon 2014 (19)

Popular Posts