WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Pola Pengasuhan Anak pada Masyarakat Kampung Adat Mahmud Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung

Oleh: Dra. Yanti Nisfiyanti

Abstrak
Masyarakat Kampung Adat Mahmud merupakan suatu komunitas yang berbeda di wilayah Kabupaten Bandung, yang hingga kini masih memperhatikan kebudayaan aslinya.

Dalam penelitian ini diungkapkan pola pengasuhan anak di Kampung Adat Mahmud. Pola pengasuhan tersebut merupakan transformasi nilai-nilai keagamaan dan adat-istiadat setempat yang membentuk kepribadian khas anak-anak di Kampung Adat Mahmud.

Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian BKSNT Bandung Edisi 31, Juli 2005

Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan, Bandung 2011

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, selain berdampak positif, ternyata juga membawa ancaman bagi kelangsungan dan kelestarian kebudayaan daerah. Antara lain bergesernya peranan dan fungsi kebudayaan itu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Tidak sedikit unsur-unsur kebudayaan daerah atau tradisi lama yang berdasarkan pada kearifan lokal, kini semakin jauh dari masyarakat pendukungnya. Bahkan banyak tradisi yang kini nyaris punah, padahal dalam kenyataannya tradisi tersebut telah mampu membentuk sikap, kepribadian dan karakteristik tertentu bagi masyarakat pendukungnya. Lebih jauh lagi, tradisi tersebut telah memberikan ciri-ciri dan karakteristik bagi kebudayaan dan kepribadian bangsa. Dalam keadaan seperti itu, upaya pendokumentasian serta penyebarluasan informasi kebudayaan sangat perlu terus dilakukan agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam tradisi-tradisi tersebut tidak ikut musnah.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Bandung yang mempunyai wilayah kerja meliputi: Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Lampung, mempunyai fungsi dan tugas pokok melakukan penelitian, pengkajian, pendokumentasian serta penyebarluasan nilai-nilai budaya yang terdapat di empat propinsi wilayah kerja dimaksud. Salah satu upaya untuk menyebar-luaskan hasil penelitian dan pendokumentasian adalah melalui kegiatan penayangan film peristiwa budaya dan diskusi kebudayaan. Sasaran kegiatan tersebut terutama ditujukan kepada generasi muda karena merekalah yang kelak menentukan corak dan nuansa ke-budayaan.

Dalam kesempatan ini kegiatan penayangan film hasil rekaman peristiwa budaya yang diiringi dengan diskusi mengenai nilai-nilai budaya bertempat di SMA Mekar Arum, Jalan Raya Cinunuk No. 82, Kabupaten Bandung.

B.Tujuan
- Menemukenali nilai-nilai budaya/tradisi yang terkandung dalam berbagai peristiwa yang tercermin dalam pola kehidupan sehari-hari masyarakat.
- Menumbuhkembangkan rasa cinta dan memiliki di kalangan generasi muda atas kebudayaan bangsanya.

C. Tema
Tema dari kegiatan penayangan film dan diskusi kebudayaan ini adalah “Menggali Kearifan Lokal dalam Upacara Tradisional”.

D. Materi
Materi penayangan film dan diskusi kebudayaan adalah dua buah film peristiwa budaya yang berjudul:

1. Upacara Perkawinan Adat Sunda
Narasumber: Drs. Aam Masduki
2. Upacara Nyepuh
Narasumber: Drs. H. Agus H., M.Hum.

E. Peserta
Peserta dalam kegiatan penayangan film dan diskusi kebudayaan berjumlah 100 orang terdiri dari para siswa-siswi SMU/Sederajat serta guru pendamping.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan penayangan film dan diskusi kebudayaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2011. Adapun tempat pelaksanaannya di SMA Mekar Arum, Jalan Raya Cinunuk No. 82 Bandung.

Kedamaian itu Datang dari Susuru (Studi Awal tentang Tipologi Budaya Spiritual Masyarakat Dusun Susuru)

Oleh: Dra. S. Dloyana K.

Abstrak
Secara kasat mata, fenomena kemasyarakatan atau apa yang terjadi di Dusun Susuru mungkin layak disimak sebagai komunitas percontohan yang berhasil menciptakan suasana rukun dan damai antar satu pemeluk agama dengan lainnya, bahkan dengan kelompok penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang kerap dipandang sebagai kelompok yang eksklusif.

Sungguhpun penelitian ini bersifat studi awal bahkan boleh dikatakan hanya catatan kecil saja, akan tetapi peneliti mencoba menuangkan berbagai pengalaman empirik dan hal-hal yang agak luar biasa menjadi suatu tulisan yang agak lengkap.

Tentu saja tidak bisa dikatakan sempurna, bahkan untuk sekedar cukup pun belum tentu, namun demikian peneiti sangat berharap di kemudian hari akan ada kesempatan untuk melanjutkan penggalian data dan informasi secara lebih mendaam, lebih bermakna hingga bisa memperkaya batin siapa saja yang ingin hidup tenteram seperti warga Susuru.

Peneliti berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung penelitian ini sejak awal, juga Kepala Desa Kertayasa, Drs. Andar Sugandar dan jajarannya, para sesepuh semua kelompok agama dan kepercayaan di Dusun Susuru, serta khusus kepada warga Susuru yang menerima kedatangan peneliti dengan kehangatan Sundanya. Peneliti merasa sangat berkesan dan mematri kenangan yang sulit dilupakan, apalagi kondisi dusun yang bersih, asri dan sejuk, serasa berada di kawasan wisata alam. Menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehangatan mereka saja, belum cukup karena yang terpenting dari semuanya adalah kesediaan membuka diri untuk menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan. Semoga budi baik mereka mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti sendiri, hanya mampu mendoakan kiranya nuansa kedamaian di Dusun Susuru ini bisa menebar jauh ke setiap pelosok wilayah negeri tercinta ini. Semoga.

Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian BKSNT Bandung Edisi 31, Juli 2005

Budaya Tradisional Banyak yang Belum Dikenal

Bandung - Kekayaan khasanah budaya daerah tidak akan pernah diketahui oleh masyarakat umum bilamana tidak ditampilkan dan dipublikasikan. Peran pemerintah pusat maupun daerah bersama media massa akan sangat membantu dalam menampilkan ragam khasanah budaya daerah.

“Inilah bentuk kekayaan khasanah budaya tradisional yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas, keberadaan kesenian dan senimannya yang masih setia menjalankan profesinya dibutuhkan dukungan pemerintah pusat maupun daerah serta publikasi, karenanya peran media sangat dibutuhkan sekali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ir. H. Herdiwan Iing Suranta, M.Si., pada acara Gelar Pesona Taman Budaya Karawang, bertempat di Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House) jalan Bukit Dago Utara, Bandung.

Pembukaan Pesona Budaya Kabupaten Karawang, yang merupakan kalender kegiatan utama Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, tidak hanya dimeriahkan penampilan kesenian tradisional Kecapi Jeletot. Pada hari pertama Pesona Budaya Kabupaten Karawang, juga dimeriahkan tarian Saroja dan Gamelan Ajeng.

Selain kesenian, masyarakat yang datang berkunjung sejak pagi, disuguhi aneka ragam makanan khas Kabupaten Karawang dan berbagai kerajinan. Makanan tradisional opak, semprong, pindang presto dan telur asin, merupakan makanan yang paling banyak diburu, demikian pula dengan kerajinan dari kulit kerang, boneka dan pakaian yang dibuat dari bahan kualitas ekspor.

“Kesenian serta kuliner dan kriya yang ditampilkan sebenarnya dapat lebih banyak, bila antara daerah dan provinsi ada sharing anggaran kemungkinan akan lebih banyak yang ditampilkan. Namun ke depan nanti kegiatan seperti ini akan lebih baik lagi dan pengunjung yang datang berkunjung lebih banyak lagi agar potensi yang dimiliki daerah diketahui masyarakat luas,” ujar Herdiwan.

Gelar Pesona Budaya Kabupaten Karawang yang akan berlangsung hingga Sabtu (15/10) mendatang, pada hari kedua (Jumat, 14/10) selain menampilkan kriya dan kuliner serta pameran lukisan di Geleri Teh, juga akan diselenggarakan Diskusi Kesenian Topeng Banjet. Akan tampil sebagai pembicara H. Suwanda, maestro kesenian Topeng Banjet yang selama ini melanglangbuana menjadi dosen tamu disejumlah universitas di luar negeri.

Pada malam harinya, tampil grup kesenian Topeng Banjet Pendul dengan menampilkan tarian topeng banjet dan jaipongan, bodoran serta musik kliningan. “Ini akan sangat ramai, karena selain akan dihadiri oleh masyarakat Karawang yang ada di Kota Bandung, juga komunitas penyuka kesenian tradisional kliningan yang sangat khas dengan musiknya,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si.

Sementara menutup rangkaian pegelaran, Sabtu (15/10) Pesona Budaya Kabupaten Karawang, yang rencananya akan dihadiri Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, akan ditutup dengan prosesi seni “Ngarak Pusaka Karawang” dan puncaknya menampilkan kesenian Bajidoran dari grup Bajidor Acip. Gubernur melalui Kadisparbud Jabar, Herdiwan, berjanji akan ambil bagian bersama komunitas bajidoran, bila tidak berhalangan karena ada kegiatan lain. (A-87/A-147)***

Seni "Sasapian" Bisa Jadi Ikon Bandung Barat

Ngamprah - Kesenian Sasapian sebagai kesenian tradisional yang tumbuh di masyarakat Cihideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat dapat dijadikan ikon kesenian tradisional Kabupaten Bandung Barat.

Keterlibatan anak-anak muda dalam suatu kegiatan seni budaya akan semakin menguatkan keberadaan seni budaya tradisional dalam pelestariannya.

Demikian diungkapkan Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPNST) Jawa Barat-Banten dan Lampung, Toto Sucipto, di sela-sela penyelenggaraan Festival Cihideung 2011 bertempat di Kavling Strawberi Desa Cihideung Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat, Sabtu (12/11).

Menurut Toto, kesenian dan kebudayaan tradisional yang tumbuh berkembang di masyarakat dapat menjadi ikon seni budaya suatu daerah.

“Inilah kekayaan seni budaya yang sesungguhnya, di mana partisipasi masyarakat masih terlibat dan turut serta dalam aktivitasnya,” ujar Toto Sucipto yang mewakili Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sebagai ikon daerah, dikatakan Toto, keberadaan kesenian tradisional Sasapian yang tumbuh dan berkembang di Desa Cihideung dan daerah lainnya di Kecamatan Parongpong Kab. Bandung Barat, masih dilakukan serta banyak ditemui. Bahkan pelakunya bukan hanya kalangan orang tua ataupun pemuda saja, tetapi juga anak-anak.

“Hebatnya lagi, kegiatan yang digagas oleh komunitas masyarakat Cihideung dan dikemas dalam bentuk festival (Cihideung) bukan hanya didukung para orang tua, tetapi juga anak-anak. Hanya yang perlu diungkapkan dikegiatan (Festival Cihideung) ini adalah makna dan arti serta nilai filosofinya,” ujar Toto. (A-87/A-88)***

Gerakan Perlawanan Rakyat Indramayu

Oleh: Dra. Lasmiyati

Abstrak
Sewaktu Belanda, Jepang, dan Sekutu melalukan pendudukan di Indonesia, beberapa daerah di Jawa Barat melakukan gerakan perlawanan yang dilakukan rakyat untuk melawan penjajah. Gerakan perlawanan rakyat di Indramayu terjadi sekitar tahun 1942-1947. Antara tahun 1942-1945 rakyat Indramayu melakukan perlawanan melawan Jepang yaitu di Desa Kaplongan. Gerakan perlawanan tersebut dipicu oleh Camat Karangampel yang bernama Misnasastra mengumpulkan padi milik Haji Aksan, namun Haji Aksan menolak. Dengan minta bantuan kepada polisi, Haji Aksan ditangkap untuk dibawa ke Balai Desa. Dengan ditangkapnya Haji Aksan maka rakyat Desa Kaplongan berbondong-bondong menyerbu Balai Desa dan menyerang polisi. Selain itu Desa Kaplongan banyak sekali tokoh-tokoh agama yang memimpin gerakan perlawanan rakyat, sehingga Jepang encatat bahwa tokoh-tokoh tersebut teah masuk daftar hitam dan termasuk orang yang dicari Jepang. Untuk menangkap tokoh-tokoh tersebut Jepang melakukan siasat yang sangat licik, sehingga secara satu persatu tokoh-tokoh tersebut dapat tertangkap.

Selain di Desa Kaplongan, gerakan perlawanan juga terjadi di Desa Cidempet. Gerakan tersebut dipicu adanya bala tentara Jepang melakukan perampasan pagi hasil panenan rakyat. Dengan cara hasil panenan rakyat harus diserahkan ke Balaidesa dan rakyat mengambil sebagian dari hasil panenan tersebut. Namun tawaran Jepang tersebut ditentang oleh rakyat, sehingga timbullah gerakan perlawanan melawan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, gerakan perlawanan rakyat Indramayu masih juga terjadi yaitu gerakan perlawanan dalam melawan Sekutu. Gerakan tersebut terjadi antara tahun 1946-1947. Sekutu yang diboncengi Belanda berkeinginan untuk kembali menjajah Indonesia. Namun kedatangan Belanda yang memboncengi NICA tersebut dihadang rakyat dalam bentuk perlawanan. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Kertasemaya. Kontak senjata melawan Belanda juga terjadi di Desa Larangan. Namun diantara gerakan perlawanan rakyat di Indramayu dalam melawan Belanda yang paling dahsyat terjadi di Kampung Siwatu, yaitu pembumihangusan Kampung Siwatu karena kempung tersebut dijadikan tempat pengungsian para pejuang Indramayu. Ayib Maknun, warga Indramayu yang menjadi mata-mata Belanda memberitahukan kepada tentara Belanda, kalau Kampung Siwatu dijadikan tempat persembunyian, sehingga oleh Belanda kampung tersebut dibumihanguskan.

Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian BKSNT Bandung Edisi 31, Juli 2005

Peta Budaya Provinsi Lampung



PROVINSI LAMPUNG

Kabupaten

LAMPUNG BARAT
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


LAMPUNG SELATAN
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


LAMPUNG TENGAH
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


LAMPUNG TIMUR
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


LAMPUNG UTARA
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


MESUJI
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


PESAWARAN
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


PRINGSEWU
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


TANGGAMUS
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


TULANG BAWANG BARAT
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


TULANGBAWANG
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


WAY KANAN
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


Kota

BANDAR LAMPUNG
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan


METRO
Religi
Kekerabatan
Bahasa
Kesenian
Teknologi
Ekonomi
Pengetahuan

Kebudayaan Akan Masuk Kurikulum Pendidikan

Kebudayaan Akan Masuk Kurikulum Pendidikan

Inggried Dwi Wedhaswary
Kamis, 27 Oktober 2011, 08:44 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, kebudayaan yang membangun karakter bangsa akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Selama ini, muatan kebudayaan dinilai sangat minim dalam kegiatan pendidikan. Hal itu dikatakan Wiendu seusai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Rabu (26/10/2011).

"Perlu dilakukan karena minimnya muatan kebudayaan yang terserap siswa dalam kegiatan pendidikan. Minimnya akses muatan kebudayaan dalam kegiatan pendidikan tampak dari tidak adanya pilihan dalam pelajaran untuk mengambil mata pelajaran bahasa Batak dan Jawa. Begitu pula dalam ekstrakurikuler untuk menari juga belum disediakan di semua sekolah," katanya.

Wiendu mengatakan, penyatuan pendidikan dan kebudayaan harus disambut baik karena kedua bidang tersebut dapat diintegrasikan.

"Jika kebudayaan masuk ke kurikulum harus bersinergi dengan pendidikan. Kebudayaan dalam hal ini berarti nilai dan peradaban untuk membangun karakter bangsa dan manusia berkarakter," ujar Wiendu.

Ia mengatakan, untuk merealisasikan hal itu yang perlu diupayakan adalah payung yang tertinggi, yakni Undang-Undang Kebudayaan, termasuk cetak biru pembangunan kebudayaan yang memuat kebijakan, strategi, dan program pembangunan kebudayaan lima tahun ke depan.

"Saya berharap cetak biru pembangunan kebudayaan 2012 sudah bisa masuk ke direktorat pendidikan. Nanti jika kebudayaan masuk dalam kurikulum, kekuatan lokal akan tumbuh subur," katanya.

Menurut dia, pada tahap awal akan dilakukan kajian apakah kebudayaan akan masuk dalam pelajaran pilihan atau wajib melalui kegiatan lintas budaya. Selain itu, akan dikaji pula adanya kemungkinan pertukaran dari satu etnik ke etnik lain, dan adanya rancangan bagi siswa wajib mengunjungi museum.

"Kemungkinan yang bisa direalisasikan lebih dulu dan bisa terintegrasikan adalah siswa wajib mengunjungi museum," kata Wiendu.

Leaflet

Leaflet Sekilas BPSNT Bandung


 



Leaflet Kegiatan BPSNT Bandung





Website Pemutakhiran Data BPS

WEBSITE PEMUTAKHIRAN MFD DAN MBS
BADAN PUSAT STATISTIK

Website ini dikelola oleh Badan Pusat Statistik yang setiap saat meng-update nama desa, kecamatan, kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia. Dengan demikian, bagi peneliti yang menginginkan data terbaru wilayah se-Indonesia, website ini sangat membantu dalam penentuan lokasi penelitian, inventarisasi data, ataupun pembuatan peta budaya.
Pengguna di lingkungan BPS yang sudah terdaftar dalam sistem ini, dapat melakukan browsing maupun updating terhadap master file desa maupun blok sensus, sesuai dengan daerahnya masing-masing. Updating master file desa dapat dilakukan dengan mengisi form yang telah disediakan. Sedangkan pengguna yang belum terdaftar (masyarakat umum), hanya bisa melakukan browsing saja.
Maksimum penggunaan website adalah dengan menggunakan browser Mozilla Firefox


Sumber: bps.go.id

Peta Kebudayaan

BPSNT Bandung berupaya untuk menginventarisir unsur-unsur kebudayaan dalam wilayah kerjanya (Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung). Setiap wilayah administratif yang terbagi berdasarkan kabupaten / kota tersebut tersebut nantinya akan terpampang aset-aset budaya berikut deskripsinya. Unsur kebudayaan yang diambil didasarkan atas 7 unsur kebudayaan dari Koentjaraningrat, yaitu:

1. Religi, memiliki sub unsur di antaranya :

2. Pengetahuan, memiliki sub Unsur di antaranya :
3. Teknologi, memiliki sub unsur di antaranya:
  • Alat Produksi (alat rumahtangga, alat upacara, alat kesenian, dan alat pertukangan)
  • Senjata
  • Wadah
  • Makanan dan Minuman
  • Pakaian
  • Arsitektur Tradisional
  • Transportasi
4. Ekonomi, memiliki sub unsur di antaranya:
5. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial, memiliki sub unsur di antaranya:
6. Bahasa, memiliki sub unsur di antaranya:
  • Naskah Kuno
  • Aksara Kuno
  • Geografi Bahasa
  • Alat Komunikasi Tradisional
7. Kesenian, memiliki sub unsur di antaranya:


Kebudayaan akan Jadi Bidang Garap Kemendiknas

Kebudayaan akan Jadi Bidang Garap Kemendiknas

Sabtu, 15 Oktober 2011, 21:13:45 WIB


Cikeas, Bogor: Kebudayaan akan masuk ke dalam bidang kerja Kementerian Pendidikan Nasional, yang kemungkinan akan kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (15/10) malam, memanggil Wiendu Nuryanti ke Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, untuk membantu Mendiknas Muhammad Nuh sebagai Wakil Mendiknas bidang Kebudayaan.

"Saya mendapatkan tugas untuk membantu Mendiknas, terutama di bidang kebudayaan." kata Wiendu Nuryanti, seusai audiensi dengan Presiden SBY. Dengan demikian, Kemendiknas akan diperkuat dua Wamen, setelah Jumat (14/10) siang kemarin Presiden menunjuk Musliar Kasim sebagai Wamendiknas bidang Pendidikan.

Presiden, lanjut Wiendu, menyampaikan tiga amanah penting terkait tugas barunya. Pertama, kebudayaan perlu mendapat ruang yang sentral sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Kedua, Indonesia memerlukan adanya satu perumusan kebijakan-kebijakan mengenai kebudayaan, dalam arti luas, yang nantinya akan diikuti oleh program strategis secara menyeluruh.

"Terakhir, bagaimana fungsi Wakil Menteri Diknas bidang Kebudayaan nanti akan bekerja sama dengan Wakil Menteri Diknas bidang Pendidikan membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk merumuskan agar pendidikan dan kebudayaan, sebagai pilar penting pembangunan Indonesia, ke depan bisa menjadi salah satu faktor akselerasi penting untuk mencapai kesejahhteraan masyarakat," Wiendu, Guru Besar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan.

Wiendu Nuryanti dipanggil Presiden SBY di Cikeas bersamaan dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan dan Eko Prasojo, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Rusman diminta menjadi Wakil Menteri Pertanian, sedangkan Eko Prasojo sebagai Wakil Menteri Penertiban Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi.

Seusai diterima Presiden SBY, Rusman Heriawan menjelaskan, dalam pertemuan tadi Presiden SBY menegaskan bahwa pertanian merupakan sektor strategis. Presiden meminta Kementerian Pertanian meningkatkan produksi pangan sebagai Wakil Mentan. "Tugas kami nanti selalu secara konsisten bisa meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, memenuhi kebutuhan dalam negeri, mencapai keberlanjutan swasembada, dan lebih khusus lagi kalau bisa kita bisa mencapai surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014, dan kemudian swasembada yang lain," ujar Rusman. Ia mengisi posisi Bayu Krisnamurti yang pindah pos Wakil Menteri Perdagangan.

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan swasembada pangan ini menjadi penting untuk menjaga ketahanan pangan dan menjamin kebutuhan pangan 240 juta lebih penduduk Indonesia. Presiden SBY berharap Rusman bersama Mentan Suswono merumuskan rencana jangka pendek dan panjang yang akan dicapai.

Sedangkan Eko Prasojo diminta Presiden untuk membantu Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi untuk melakukan percepatan reformasi birokrasi. "Reformasi birokrasi menjadi prioritas program nasional karena birokrasi menjadi tulang punggung pembangunan nasional, dan awak yang menerbangkan pembangunan nasional ini harus melakukan reformasi secara lebih cepat," kata Eko Prasojo.

Secara khusus, Eko melanjutkan, tujuan dari reformasi birokrasi adalah bagaimana menciptakan pemerintahan yang efektif, akuntabel, dan bersih. Presiden menyampaikan lima hal utama dalam reformasi birokrasi ini. Pertama, perbaikan proses implementasi dan kebijakan publik di sektor pemerintahan, khususnya dalam birokrasi. Kedua, perbaikan proses pelayanan. Ketiga, reformasi kepegawaian.

Keempat, penguatan dan mesin untuk menggerakan reformasi birokrasi itu sendiri. "Kelima, memperkuat hukum administrasi negara dalam rangka untuk memperkuat perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh pejabat publik agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan sehingga akan mengurangi potensi korupsi di dalam birokrasi," Eko menambahkan. (dit)

Peta Sejarah Provinsi DKI Jakarta


PROVINSI DKI JAKARTA

Kabupaten

KEPULAUAN SERIBU
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah




Kota

JAKARTA PUSAT
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


JAKARTA TIMUR
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


JAKARTA BARAT
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


JAKARTA UTARA
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


JAKARTA SELATAN
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah

Peta Sejarah Provinsi Jawa Barat


PROVINSI JAWA BARAT

Kabupaten

 BANDUNG
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BANDUNG BARAT
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BEKASI
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BOGOR
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


CIAMIS
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


CIANJUR
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


CIREBON
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


GARUT
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
PERISTIWA SEJARAH
Pendudukan Jepang,
Tokoh Sejarah


INDRAMAYU
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


KARAWANG
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Tokoh Sejarah


MAJALENGKA
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


PURWAKARTA
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


SUBANG
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah




SUKABUMI
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


SUMEDANG
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


TASIKMALAYA
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah




Kota

BANDUNG
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BANJAR
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BEKASI
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


BOGOR
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


CIMAHI
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


CIREBON
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


DEPOK
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


SUKABUMI
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah


TASIKMALAYA
Geografi Sejarah
Nilai Sejarah
Peristiwa Sejarah
Tokoh Sejarah

Popular Posts