WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Budaya Tradisional Banyak yang Belum Dikenal

Bandung - Kekayaan khasanah budaya daerah tidak akan pernah diketahui oleh masyarakat umum bilamana tidak ditampilkan dan dipublikasikan. Peran pemerintah pusat maupun daerah bersama media massa akan sangat membantu dalam menampilkan ragam khasanah budaya daerah.

“Inilah bentuk kekayaan khasanah budaya tradisional yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas, keberadaan kesenian dan senimannya yang masih setia menjalankan profesinya dibutuhkan dukungan pemerintah pusat maupun daerah serta publikasi, karenanya peran media sangat dibutuhkan sekali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ir. H. Herdiwan Iing Suranta, M.Si., pada acara Gelar Pesona Taman Budaya Karawang, bertempat di Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House) jalan Bukit Dago Utara, Bandung.

Pembukaan Pesona Budaya Kabupaten Karawang, yang merupakan kalender kegiatan utama Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, tidak hanya dimeriahkan penampilan kesenian tradisional Kecapi Jeletot. Pada hari pertama Pesona Budaya Kabupaten Karawang, juga dimeriahkan tarian Saroja dan Gamelan Ajeng.

Selain kesenian, masyarakat yang datang berkunjung sejak pagi, disuguhi aneka ragam makanan khas Kabupaten Karawang dan berbagai kerajinan. Makanan tradisional opak, semprong, pindang presto dan telur asin, merupakan makanan yang paling banyak diburu, demikian pula dengan kerajinan dari kulit kerang, boneka dan pakaian yang dibuat dari bahan kualitas ekspor.

“Kesenian serta kuliner dan kriya yang ditampilkan sebenarnya dapat lebih banyak, bila antara daerah dan provinsi ada sharing anggaran kemungkinan akan lebih banyak yang ditampilkan. Namun ke depan nanti kegiatan seperti ini akan lebih baik lagi dan pengunjung yang datang berkunjung lebih banyak lagi agar potensi yang dimiliki daerah diketahui masyarakat luas,” ujar Herdiwan.

Gelar Pesona Budaya Kabupaten Karawang yang akan berlangsung hingga Sabtu (15/10) mendatang, pada hari kedua (Jumat, 14/10) selain menampilkan kriya dan kuliner serta pameran lukisan di Geleri Teh, juga akan diselenggarakan Diskusi Kesenian Topeng Banjet. Akan tampil sebagai pembicara H. Suwanda, maestro kesenian Topeng Banjet yang selama ini melanglangbuana menjadi dosen tamu disejumlah universitas di luar negeri.

Pada malam harinya, tampil grup kesenian Topeng Banjet Pendul dengan menampilkan tarian topeng banjet dan jaipongan, bodoran serta musik kliningan. “Ini akan sangat ramai, karena selain akan dihadiri oleh masyarakat Karawang yang ada di Kota Bandung, juga komunitas penyuka kesenian tradisional kliningan yang sangat khas dengan musiknya,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si.

Sementara menutup rangkaian pegelaran, Sabtu (15/10) Pesona Budaya Kabupaten Karawang, yang rencananya akan dihadiri Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, akan ditutup dengan prosesi seni “Ngarak Pusaka Karawang” dan puncaknya menampilkan kesenian Bajidoran dari grup Bajidor Acip. Gubernur melalui Kadisparbud Jabar, Herdiwan, berjanji akan ambil bagian bersama komunitas bajidoran, bila tidak berhalangan karena ada kegiatan lain. (A-87/A-147)***

Popular Posts