WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

BPNB Jabar Mengajak Menggali Sejarah Lewat LASEDA 2020


Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat kembali menyelenggarakan Lawatan Sejarah Daerah (LASEDA) pada 10-12 Maret 2020. Pada pembukaan kegiatan, Selasa (10/3/2020) hadir Kepala BNPB Jabar Jamhari, serta hadir sekaligus meresmikan kegiatan Sekertaris Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Kebudayaan-Kemendikbud) Sri Hartini di Yello Hotel Harmoni, Jakarta Pusat.

Nilai-nilai Sejarah Sebagai Konten Kebudayaan
Jamhari dalam sambutannya menjelaskan tujuan kegiatan. “LASEDA diharapkan menjadi sarana penting bagi peserta didik untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai kesejarahan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah sekaligus belajar langsung dari para narasumber yang terkait dengan berbagai objek dan peristiwa sejarah.”

LASEDA tahun 2020 melibatkan 143 peserta dari unsur peserta didik dan guru, yang berasal dari 39 sekolah. Ke-39 sekolah tersebut terdiri dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) , Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliah (MA) dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung.

Jamhuri menutup sambutannya dengan berpesan, “Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai ajang belajar dan bertafakur. Kalau kita melihat apa yang terjadi hari ini dengan penyakit-penyakit virus, maka kita dapat melihat ke masa lalu, dimana pernah ada kejadian sejenis pada masa lalu. Di Pulau Jawa pada masa lalu ada istilah “pageblug” atau “geplug” yang artinya wabah, dan kemudian masyarakat di Pulau Jawa tersebut lalu dengan kearifan lokal berusaha melaksanakan penanggulangannya.”

Sri Hartini dalam sambutannya menjelaskan, “Bapak Mendikbud atau Mas Mendikbud memiliki kebijakan baru, yaitu ‘merdeka belajar’. Selain itu ada juga ‘Kampus merdeka’. Adanya kebijakan tersbut tentunya merupakan hasil dari melihat kebijakan-kebijakan yang lalu. Tunuan Mendikbud tentu untuk menciptakan peserta didik yg kompeten. Berbudi pekerti luhur, dan cerdas.” Lebih lanjut, “Bapak-ibu guru berperan penting mengeksekusi kebijakan bapak menteri.”

Dalam kaitan dengan budi pekerti luhur. Hartini menambahkan, “Adik-adik perlu belajar dari pertemuan dengan teman-teman di sini. Sehingga makin tau cara menghormati leluhur, menghormati orang tua, dan menghormati guru.”

Merdeka Belajar
‘Merdeka belajar’ atau ‘kampus merdeka’ perlu ditekankan bukan berati ‘belajar semaunya’ tetapi lebih memperhatikan aspirasi dan kompetensi peserta didik. Pada jenjang Perguruan Tinggi (PT) salah satu terobosan ‘kampus merdeka’ adalah mahasiswa selama beberapa bulan melaksanakan kuliah dengan terjun di masyarakat. Sehingga belajar dari duyang sesungguhnya.

“Pada akhirnya, output yang diharapkan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkarakter, dan berbudi pekerti luhur. ” tutup Hartini. (Ahmad Muttaqin)

Sumber: https://dewantara.id/bpnb-jabar-mengajak-menggali-sejarah-lewat-laseda-2020/

Popular Posts