Kolang-kaling menjadi
hidangan favorit untuk berbuka puasa. Kolang kaling atau yang disebut oleh
orang Betawi sebagai buah Atep, mempunyai warna asli bening. Dari
warna asli tersebut, muncul varian warna buah yang lain seperti hijau dan merah
karena penambahan unsur lainnya. Bahan yang digunakan adalah buah atep atau
kolang-kaling, air cucian beras, daun jeruk purut, daun pandan dipotong-potong,
gula pasir, pewarna makanan (merah atau hijau, dan vanili untuk pewangi. Cara
pembuatannya adalah kolang-kaling dicuci bersih lalu direndam dalam cucian air
beras selama 4 jam agar lendir dan aroma asamnya hilang. Kolang-kaling lalu
dibilas dengan air bersih, dan ditiriskan kembali. Kolang-kaling direbus
bersama air, daun jeruk, dan daun pandan hingga mendidih. Gula dimasukkan lalu
diberikan pewarna. Kolang-kaling dimasak hingga air berkurang dan warna menjadi
jelas. Air sirup dijerang hingga agak kental lalu kolang-kaling dimasukkan dan
dimasak dengan api kecil hingga air sirupnya habis. Terakhir, kolang-kaling
ditaruh dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es.
Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).