(11 sampai 12 September 2012)
Sebagian orang menyepelekan akan arti sebuah nama, sebagian lainnya menganggapnya sangat penting. Bagi yang menyepelekan arti sebuah nama beranggapan bahwa nama hanya sekedar judul, tampilan kulit yang bisa berbeda dengan karakter dari nama itu. Misalnya ada orang bernama Adil tetapi dia koruptor ada juga bernama Arif tetapi semena-mena. Bagi yang mengagungkan arti nama, maka nama adalah bagian dari jati diri, pembuka menuju cita-cita, dan sebagainya. Bagaimanapun juga apapun hasil dari yang telah dilakukan yang tersebut adalah nama.
Masyarakat Kabupaten Ciamis merasa perlu untuk menggali kembali makna sejarah dibalik nama daerahnya. Keinginan tersebut mengemuka ketika nama yang lama dirasa lebih menyejarah daripada nama yang sekarang, sehingga diperlukan sebuah wadah untuk merealisasikan hal tersebut. Salah satu wadah yang sesuai adalah Seminar Sejarah. Kegiatan ini bersifat penyuluhan dan penyebaran informasi, hasilnya adalah memberi masukan atau rekomendasi berdasarkan ilmu sejarah. Berkaitan dengan perubahan nama dari Ciamis ke Galuh maka fungsi seminar ini adalah memberikan latar belakang sejarah tentang kedua nama tersebut berikut pengaruhnya terhadap identitas daerah.
BPSNT Bandung sebagai salah satu UPT di lingkungan Ditjen Kebudayaan yang mengkaji nilai sejarah juga turut melaksanakan kegiatan aplikatif kesejarahan berupa seminar sejarah. Oleh karena itu, menyikapi keinginan masyarakat Kabupaten Ciamis, BPSNT Bandung menyelenggarakan Seminar Sejarah dengan menampilkan beberapa pembicara yang sangat kompeten dalam pengembangan ilmu sejarah. Adapun tema dari kegiatan Seminar Sejarah kali ini adalah “Menelusuri Nama Daerah Galuh dan Ciamis, Tuntutan dan Harapan” . Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 12 September 2012.
Tujuan kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk memberi masukan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam rangka menyalurkan aspirasi perubahan nama daerah berdasarkan tinjauan ilmu sejarah melalui kegiatan aplikatif berupa Seminar Sejarah. Pembicara dalam kegiatan ini berjumlah 6 orang terdiri atas para sejarawan dan pemerhati sejarah. Sedangkan peserta terdiri dari 100 orang yang terdiri atas generasi muda, tokoh masyarakat, dosen, LSM, peneliti sejarah, dan instansi terkait. Seminar in diselenggarakan di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat Dipahaminya kondisi kesejarahan di Kabupaten Ciamis untuk memperkuat jati diri dalam bingkai NKRI.