Sekitar 250 hingga 300 pengunjung, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, mengunjungi Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusipda) Jabar pada acara Hari Kunjung Perpustakaan 2022 , Rabu 15/9 di Jalan Kawaluyaan Indah II No. 4 Bandung, Acara yang digelar Dispusipda Jabar ini dimulai sejak pukul 07.30 SD 16.00 WIB dan diselenggarakan berbagai acara, seperti pameran buku, workshop, bursa buku serta berbagai lomba lainnya seperti lomba mewarnai dan story telling untuk anak usia PAUD dan TK. "Sejak 15 September, acara kami lanjutkan dengan Bulan Gemar Membaca yg berlangsung hingga 21 Oktober 2022," ujar Kepala Dispusipda Jabar Hening Widiatmoko melalui pesan WhatsApp-nya, Kamis 15/9. Pada acara Hari Kunjung Perpustakaan tersebut, diumumkan pula pemenang Lomba Resensi Buku "laki-laki ke-42" Karya Bunda Literasi Provinsi Jabar Atalia Praratya yang diraih Wildan Nirmala sebagai Juara Pertama. Pada saat pembukaan acara, Kepala Dispusipda Jabar Hening Widiatmoko mengemukakan, Undang–Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan mengamanatkan perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca dan literasi melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi dan sumber belajar sepanjang hayat bagi masyarakat. "Kami optimis dengan terwujudnya masyarakat yang cerdas dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan daya saing provinsi jawa barat di tingkat nasional maupun global yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat," ujar Widi. Terkait hal ini, lanjut Widi, pendongkraknya antara lain tingkat kegemaran membaca yaitu tingkat perilaku atau kebiasaan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan dan informasi dari berbagai bentuk media. 'Ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu," ujar Widi. Adapun metode survei dengan pengukuran dimensi utama adalah frekuensi membaca, durasi membaca dan jumlah buku yang dibaca (tahun 2022 provinsi Jabar peringkat ke-3 tingkat Nasional) . Menurut Widi, bicara pembudayaan kegemaran membaca dan literasi masyarakat dapat dilakukan melalui jalur informal (keluarga), formal (satuan pendidikan dan lembaga formal), serta non formal (masyarakat). Melalui jalur keluarga difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah melalui buku murah dan berkualitas, jalur satuan pendidikan dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat proses pembelajaran. Jalur masyarakat dilakukan melalui penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu. Selanjutnya kemampuan literasi masyarakat dipahami sebagai kedalaman seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Adapun tingkatan kemampuan literasi masyarakat pertama, kemampuan aksesibilitas terhadap sumber-sumber bahan bacaan terpercaya, terlengkap, terkini. Kedua adalah kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Dalam konteks ini pemahaman apa yang tersirat didapat melalui proses membaca. Ketiga, adalah kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, inovasi baru, kreativitas baru hingga memiliki kemampuan menganalisis informasi. Keempat adalah kemampuan barang dan jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.***
Ratusan Pengunjung Kunjungi Gelar "Hari Kunjung Perpustakaan" Dispusipda Jabar
Sekitar 250 hingga 300 pengunjung, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, mengunjungi Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusipda) Jabar pada acara Hari Kunjung Perpustakaan 2022 , Rabu 15/9 di Jalan Kawaluyaan Indah II No. 4 Bandung, Acara yang digelar Dispusipda Jabar ini dimulai sejak pukul 07.30 SD 16.00 WIB dan diselenggarakan berbagai acara, seperti pameran buku, workshop, bursa buku serta berbagai lomba lainnya seperti lomba mewarnai dan story telling untuk anak usia PAUD dan TK. "Sejak 15 September, acara kami lanjutkan dengan Bulan Gemar Membaca yg berlangsung hingga 21 Oktober 2022," ujar Kepala Dispusipda Jabar Hening Widiatmoko melalui pesan WhatsApp-nya, Kamis 15/9. Pada acara Hari Kunjung Perpustakaan tersebut, diumumkan pula pemenang Lomba Resensi Buku "laki-laki ke-42" Karya Bunda Literasi Provinsi Jabar Atalia Praratya yang diraih Wildan Nirmala sebagai Juara Pertama. Pada saat pembukaan acara, Kepala Dispusipda Jabar Hening Widiatmoko mengemukakan, Undang–Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan mengamanatkan perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca dan literasi melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi dan sumber belajar sepanjang hayat bagi masyarakat. "Kami optimis dengan terwujudnya masyarakat yang cerdas dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan daya saing provinsi jawa barat di tingkat nasional maupun global yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat," ujar Widi. Terkait hal ini, lanjut Widi, pendongkraknya antara lain tingkat kegemaran membaca yaitu tingkat perilaku atau kebiasaan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan dan informasi dari berbagai bentuk media. 'Ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu," ujar Widi. Adapun metode survei dengan pengukuran dimensi utama adalah frekuensi membaca, durasi membaca dan jumlah buku yang dibaca (tahun 2022 provinsi Jabar peringkat ke-3 tingkat Nasional) . Menurut Widi, bicara pembudayaan kegemaran membaca dan literasi masyarakat dapat dilakukan melalui jalur informal (keluarga), formal (satuan pendidikan dan lembaga formal), serta non formal (masyarakat). Melalui jalur keluarga difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah melalui buku murah dan berkualitas, jalur satuan pendidikan dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat proses pembelajaran. Jalur masyarakat dilakukan melalui penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu. Selanjutnya kemampuan literasi masyarakat dipahami sebagai kedalaman seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Adapun tingkatan kemampuan literasi masyarakat pertama, kemampuan aksesibilitas terhadap sumber-sumber bahan bacaan terpercaya, terlengkap, terkini. Kedua adalah kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Dalam konteks ini pemahaman apa yang tersirat didapat melalui proses membaca. Ketiga, adalah kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, inovasi baru, kreativitas baru hingga memiliki kemampuan menganalisis informasi. Keempat adalah kemampuan barang dan jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.***