Oleh: Irvan Setiawan, S.Sos
Abstrak
Silat Betawi merupakan kesenian tradisional yang muncul pada abad ke-16, sejak berlangsungnya penjajahan Belanda kesenian tersebut berkembang menjadi seni bela diri yang merupakan potensi penting dalam berjuang melawan penjajah. Silat Betawi mengajarkan teknik mengelak dan menyerang, gerakan silat Betawi sangat lincah dengan bertenaga hasil paduan serasi antara gerakan kaki dan tangan. Kelincahan dari gerakan silat Betawi ini tidak lepas dari pengaruh aliran silat dari daerah lain seperti Jawa Barat, Sumatera Barat.
Masyarakat Betawi yang agamis tidak menyukai tindakan yang melanggar nilai-nilai keagamaan, karena nilai-nilai sosial budaya Betawi lekat dengan ajaran Islam sehingga pengaruh Islam membawa dampak pada sikap dan perilaku silat Betawi untuk merendah memiliki sikap. Perilaku tersebut sangat diperhatikan tidak hanya bagi pesilat tetapi juga masyarakat Betawi melalui falsafahnya bersifat terbuka kepada para pendatang
Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Vol. 40, No. 1, April 2008
Selengkapnya download pdf dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/