WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Penayangan Film Dan Diskusi Kebudayaan, Subang 5 Mei 2011

A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan pedoman bagi masyarakat untuk bersikap, dan berperilaku baik terhadap sesama maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Bentuk-bentuk kebudayaan yang telah ada sebelumnya (tangible dan intangible) merupakan hasil kreasi melalui serangkaian sejarah sangat panjang dari para leluhur untuk digunakan, dipedomani, dan dilestarikan oleh generasi penerus kebudayaan. Perjalanan menuju proses pelestarian bukan hal yang mudah karena kebudayaan bersifat dinamis sehingga masyarakat dapat melihat, memahami, ataupun memadukan antara perilaku budayanya dengan budaya luar. Utamanya pada daerah atau wilayah yang banyak bersinggungan dengan budaya lain, faktor kedinamisan budaya akan sangat dirasakan. Wilayah pantura misalnya, merupakan bagian dari jalur utama transportasi yang menghubungkan antara ibukota negara hingga ke ujung timur Pulau Jawa. Apabila kesadaran masyarakat setempat terhadap budaya lokalnya minim maka bukan tidak mungkin bahwa aset budaya yang menjadi kebanggaan wilayah setempat akan mulai luntur, bahkan punah.

Saat ini, faktor interaksi sosial sudah mengalami banyak kemajuan akibat dari modernisasi teknologi informasi. Kebimbangan dalam menentukan perilaku budaya kemudian menjadi sangat terasa mengingat informasi budaya luar sudah semakin masuk ke dalam jaringan kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat dihadapkan pada pilihan dalam menentukan apakah dirinya mampu melakukan proses pelestarian budaya lokal ataukah mengikuti arus budaya luar.

Generasi muda merupakan bagian dari masyarakat yang rentan terhadap pengaruh budaya luar yang belum tentu sesuai dengan karakter bangsa Indonesia atau national character building. Lemahnya filterisasi kebudayaan mengakibatkan kekurangtahuan dari para generasi muda dalam mengenal dan memahami warisan sejarah budayanya. Oleh karena itu, berbagai bentuk informasi dan sosialisasi pengenalan nilai kesejarahan dan kebudayaan sangat perlu untuk diberdayakan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung sebagai UPT dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memandang perlu melaksanakan program yang mengarah pada pengenalan dan pemahaman kebudayaan bagi kalangan siswa SMU melalui kegiatan Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan.

B. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah:
1. Menemukenali nilai-nilai yang terkandung dalam suatu peristiwa sejarah dan budaya.
2. Menumbuhkembangkan rasa cinta dan memiliki di kalangan generasi muda atas kebudayaan bangsanya.
3. Sebagai wahana generasi muda untuk dapat mengenal lebih dekat dan memahami budaya sendiri.
4. Dengan mengenali dan memahami nilai budaya yang terkandung dalam suatu peristiwa sejarah dan budaya, diharapkan dapat memperkokoh jati diri dan integrasi bangsa.

C. Tema
Tema kegiatan Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan adalah “Kenali Negerimu Cintai Negerimu”.

D. Materi dan Narasumber
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penayangan 2 buah film dokumenter tentang kebudayaan, yaitu “Mengenali Kembali Permainan Tradisional Anak-anak” dengan narasumber Drs. Rosyadi dan film “Keraton Kasepuhan Cirebon” dengan narasumber Drs. Adeng.

E. Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri atas siswa dan siswi SMU, serta guru pembimbing yang ada di wilayah Kabupaten Subang.

F. Pelaksanaan
Penayangan Film dan Diskusi Kebudayaan diselenggarakan pada tanggal 5 Mei 2012 pukul 12.00 WIB – selesai. Lokasi Kegiatan bertempat di SMKN 1 Subang, jl. Arif Rahman Hakim No. 35 Subang.

G. Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Bandung, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Popular Posts