Bandung (JarrakOnline), Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) merangkul kalangan pelajar untuk memperkenalkan berbagai peninggalan tradisional melalui program lawatan budaya yang digelar setiap tahun, demikian dikatakan Kepala BPSNT Bandung Toto Sucipto di Bandung.
Setiap tahun BPSNT akan mengundang 150 pelajar dari empat provinsi yang berada di wilayah kerjanya meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. Para siswa diajak berkunjung ke suatu tempat selama beberapa hari agar mereka dapat mengenali dan mempelajari nilai-nilai budaya di daerah tersebut.
"Kami pernah mengajak para pelajar itu untuk menginap selama tiga hari di perkampungan Baduy di Banten. Setelah itu, para pelajar diminta untuk mendiskusikan pengalaman mereka," ujarnya.
Kegiatan serupa, menurut Toto, juga diadakan di Cirebon agar para pelajar bisa mengenali nilai-nilai tradisi dan kesenian daerah pesisir Jawa Barat. Dan Mei 2012 kami berencana mengundang 150 pelajar ke Rajapolah, Tasikmalaya, agar mereka bisa mempelajari wiraswasta dari produk-produk budaya.
Menurut Toto, kegiatan lawatan budaya bisa lebih cepat dan efektif menarik perhatian kalangan muda pada nilai-nilai budaya dan tradisi karena didasarkan oleh pengalaman langsung. Kegiatan seperti itu sangat penting untuk pelestarian budaya kepada generasi muda terutama yang berada di kawasan Jawa Barat dan DKI Jakarta yang termasuk daerah dengan akulturasi budaya yang tinggi.
Akulturasi budaya karena begitu banyak etnik yang memasuki wilayah tersebut bisa menyebabkan semakin terpinggirnya budaya asli penduduk setempat, jika tidak dilakukan upaya pelestarian. Apalagi orang-orangnya hampir sebagian besar 'mobile' dengan arus informasi yang begitu cepat. Jadi satu sisi kita berhasil sebagai 'melting pot' budaya-budaya lain yang datang, tapi di sisi lain menderanya bukan main.
Untuk kawasan Jawa Barat saja, BPSNT mencatat dari 394 jenis kesenian tradisional yang terdata, 42 jenis dalam kategori sangat berkembang, 61 jenis dalam keadaan berkembang, 248 tidak berkembang, dan yang punah sebanyak 43 jenis.Sedangkan karya budaya Jawa Barat yang sudah masuk ke dalam basis data nasional pencatatan warisan budaya tak benda baru mencapai 73 jenis. (ant/co
Sumber: http://www.jarrakonline.com/