SEPULUH orang peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sejak tanggal 17/5 berada di Ciamis untuk meneliti dan mendata keberadaan seni buhun Ronggeng Gunung. Tim
Peneliti yang dipimpin DR Adeng, akan melakukan penelitian sampai tanggal 26 Mei.
"Hasil penelitian akan menjadi pertimbangan bagi Kemendikbud untuk mendaftarkan Ronggeng Gunung ke UNESCO sebagai warisan budaya nasional Indonesia seperti juga angklung, batik, dan reog ponorogo," ujar Kabid Kebudayaan Disbudpar Ciamis, Drs Agus Yani kepada Tribun, Jumat (17/5/2013).
Ronggeng Gunung sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), kata Agus, sudah menjadi perhatian nasional untuk dilestarikan dan dikembangkan. Salah satu seni Ronggeng Gunung yang akan diteliti adalah Ronggeng Gunung yang dilestarikan dan dikembangkan Bi Raspi, maestro Ronggeng Gunung di Desa Ciulu Banjarsari Ciamis.
"Bila nanti telah didaftarkan ke UNESCO, ronggeng gunung tidak akan bernasib seperti angklung maupun batik yang sempat diakui negara asing sebelum didaftarkan ke UNESCO," ujar Agus.
Ronggeng Gunung, kata Agus, di Ciamis akan dikembangkan mnenjadi tari untuk senam seperti halnya poco-poco. (sta)
Sumber: https://www.tribunnews.com/regional/2013/05/19/ronggeng-gunung-didaftarkan-ke-unesco.