WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Penelitian Sejarah: Antara Studi Pustaka dan Lapangan

PENELITIAN SEJARAH: ANTARA STUDI PUSTAKA DAN LAPANGAN

Disampaikan pada Kegiatan Bimbingan Teknis  Penelitian dan Penulisan Laporan Kebudayaan
Garut, 2009


Oleh
Drs. Mumuh Mukhsin, M.Hum
(Pengajar di Fakultas Sastra UNPAD, Jatinangor - Sumedang)




Dalam ilmu sosial terdapat dua jenis penelitian, yaitu penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Kedua jenis penelitian ini berkait dengan tempat dilakukannya penelitian atau tempat pengumpulan sumber.

Sumber (sources) – data, fakta (fact), jejak (traces), bukti (evidence), saksi mata (eyewitness) – adalah sesuatu yang dijadikan rujukan, acuan sandaran dalam kisah atau tulisan sejarah. Tidak ada sumber, tidak ada sejarah.

Perlukah peneliti sejarah mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber di lapangan atau melakukan penelitian lapangan?
Bergantung pada banyak hal, di antaranya: permasalahannya dan temporalitasnya. Apabila dikehendaki hasil penelitian relatif lengkap, menyeluruh, ilustratif, idealnya kedua jenis penelitian ini perlu dilakukan.

Studi kepustakaan, atau disebut juga sebagai studi Pendahuluan, merupakan sebuah keharusan untuk dilakukan secara optimal. Dengan mengoptimalkan studi kepustakaan, bisa jadi studi lapangan tidak perlu dilakukan lagi.

Studi lapangan diperlukan untuk:
  • Mendapatkan peninggalan-peninggalan (relics, remains), seperti: bahasa, adat-istiadat, lembaga-lembaga, alat-alat.
  • Mendapatkan sumber lisan (melalui wawancara sejarah lisan),
  • Mendapatkan bukti sejarah (artefak),
  • Mendapatkan fakta sosial dan fakta mental.
  • Mengetahui perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan melalui pengamatan langsung.

Yang harus dilakukan dalam studi lapangan:
Persiapan:
  • outline,
  • membaca sumber tertulis,
  • catat permasalahan yang ditemukan, (klarifikasi, konfrontasi, kolaborasi)
  • inventarisasi dan identifikasi (masalah, orang, tempat)
  • Instumen, peralatan (alat tulis, guide wawancara, kuesioner,  tape-recorder, kaset, dsb.).

Popular Posts