WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Teknik Penelitian dan Penulisan Laporan Kebudayaan

TEKNIK PENELITIAN DAN PENULISAN LAPORAN KEBUDAYAAN
(Makalah Disampaikan pada Bimbingan Teknis Penelitian dan Penulisan Laporan Kebudayaan, di Kabupaten Garut, Tahun 2009)

Oleh:
Ade Makmur K

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran




LATAR DAN FILOSOFIS
  • Kegiatan penelitian dan penulisan hasil penelitian merupakan satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
  • Suatu penelitian [Kebudayaan] tidak lantas berhenti pada pengumpulan data melainkan diteruskan dengan menyajikan laporan hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah.
  • Kemampuan menyajikan hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah, merupakan satu syarat utama peneliti untuk mengungkapkan dan mempublikasi temuan penelitiannya.
  • Selengkap atau sekaya apapun data yang diperoleh atau dihimpun, belum dapat dikatakan berhasil dengan baik atau berkualitas, jika belum disajikan dalam bentuk karya tulis [ilmiah].
  • Penelitian dan penulisan laporan penelitian kebudayaan menyajikan pemahaman atas fenomena sosial-budaya yang terwujud di seputar kehidupan kita dalam lingkup yang lebih luas, lengkap dan mendalam.
 
KEKAYAAN DATA DAN DAYA KRITIS PENELITI
Syarat:
  • Dalam penelitian kebudayaan syarat utamanya adalah peneliti itu sendiri harus hidup di antara mereka yang ditelitinya untuk suatu jangka waktu yang relatif cukup agar peneliti dapat hidup terintegrasi dengan masyarakat yang ditelitinya.
  • Peneliti dapat mengembangkan kepekaan dalam berpikir, merasakan, dan menginterpretasi hasil-hasil pengamatannya dengan menggunakan konsep-konsep yang ada dalam pemikiran, perasaan-perasaan, dan nilai-nilai dari yang ditelitinya.
  • Menginterpretasi hasil yang didasarkan pada pengetahuan teori yang dikuasainya.
  • Peneliti adalah 'instrumen penelitian’, sehingga keunggulan hasil penelitian, banyak sedikitnya ditentukan oleh kualitas dari peneliti sebagai 'instrumen penelitian'.
  • Masalah yang dihadapi oleh peneliti adalah masalah kesahihan data. Untuk itu, langkah-langkah untuk menjamin kesahihan data dengan cara mendekripsikan secara tepat pola-pola yang ditemukannya dan menjamin bahwa gambaran dari situasi yang dideskripsikannya itu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya dan yang ada serta terjadi di lapangan.


TEKNIK PULTA DAN SUMBER DATA
  • PENGAMATAN
  • PENGAMATAN TERLIBAT
  • WAWANCARA
  • DATA PENGALAMAN INDIVIDU & DOKUMEN
  • INFORMAN
  • PELAKU
  • RESPONDEN
PENGAMATAN
  • Metode pengamatan; digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat yang diteliti.
  • Dengan menggunakan metode pengamatan, seorang peneliti dapat dengan lengkap memperoleh gambaran mengenai gejala-gejala (tindakan, benda, peristiwa, dsb) dan kaitan hubungan antara satu gejala dengan gejala atau gejala-gejala lainnya yang bermakna bagi kehidupan masyarakat yang diteliti.
  • Lingkup pengamatan: ruang/tempat, pelaku, aktivitas, benda/alat, peristiwa, ekpresi pelaku
METODE PENGAMATAN TERLIBAT
  • Sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan si peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan atau dipahami oleh para warga masyarakat yang ditelitinya.
  • Termasuk dalam pengertian metode pengamatan terlibat adalah wawancara dan mendengarkan serta memahami apa yang didengarnya.
WAWANCARA DENGAN PEDOMAN
  • Teknik untuk mengumpulkan informasi dari para warga masyarakat yang diteliti mengenai suatu masalah khusus dengan teknik bertanya yang bebas tetapi berdasarkan atas suatu pedoman yang tujuannya adalah untuk memperoleh informasi khusus dan bukannya untuk memperoleh respon atau pendapat mengenai sesuatu masalah.
  • Wawancara dengan pedoman disusun untuk maksud memperoleh informasi khusus dari informan yang ahli dalam bidangnya, yang mengetahui secara mendalam mengenai bidang yang khusus tersebut.
  • Contoh dari penggunaan metode wawancara dengan pedoman adalah mengumpulkan data mengenai sistem kekerabatan yang didalamnya tercangkup informasi mengenai aturan-aturan berkenaan dengan struktur kedudukan dan peranan dari mereka yang tergolong sebagai sekerabat.
  • Teknis wawancara: Sapaan dan saling mengakrabkan, mengajukan pertanyaan dan menghindari pengulangan, menunjukkan minat, menunjukkan ketidaktahuan, dan waktu sela serta diakhiri dengan penutup.
 
SUMBER DATA
  • Pemberi informasi atau keterangan dinamakan informan.
  • Informan, adalah mereka yang dapat memberikan keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang pelbagai data yang berhubungan dengan maksud penelitian – menentukan kriteria.
  • Pelaku, adalah seseorang yang menjadi obyek pengamatan dalam suatu setting peristiwa (alam)
  • Responden, adalah pemberi data mengenai respon atau pendapat dari orang yang diwawancarai mengenai sesuatu gejala atau peristiwa – teknik sampling.

PERSIAPAN PENULISAN
Salah satu cermin keilmiahan laporan (karya tulis) adalah perencanaan susunan tulisan secara runut
  • Batasan dan manfaat ragangan
  • Cara penyusunan ragangan
  • Penomoran dalam ragangan
  • Menyusun struktur argumen
  • Alur Ragangan berdasarkan struktur argumen


DAFTAR KEPUSTAKAAN
  • Pengertian bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap.
  • Fungsi, sebuah bibliografi hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk pada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi harus menunjuk dengan tepat tempat. Di mana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pu/a nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan.
  • Unsur-unsur bibliografi atau daftar kepustakaan, pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah: nama penulis (pengarang) yang dikutip secara lengakap, judul buku termasuk judul tambahannya, data publikasi, penerbit, tempat terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) bukut tersebut, untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama jurnal/majalah, jilid, nomor dan
MENYUSUN REFERENSI
  • Menuliskan nama penulis/penyunting: lengkap untuk nama kecil dan nama keluarga, ataukah dengan inisial saja untuk nama kecil
  • Meletakkan tahun penerbitan: di bawah nama penulis/penyunting, di samping nama penulis/penyunting, atau di bagian akhir referensi
  • Menulis dan meletakkan judul buku dan nama penyunting bagi sumber referensi berupa sebuah artikel dalam buku, atau
  • Menulis volume, nomor, dan nomor halaman bagi jurnal ilmiah

TATA CARA MENYUSUN REFERENSI AKHIR
  • Buku dengan penulis tunggal
  • Buku dengan lebih dari dua orang
  • Buku dengan penyunting (satu atau lebih dari satu orang)
  • Artikel yang ditulis oleh satu orang dalam buku dengan penulis tunggal
  • Artikel yang ditulis oleh lebih dari satu orang dalam buku dengan penulis tunggal
  • Artikel yang ditulis oleh satu orang dalam buku dengan penulis lebih dari satu orang
  • Artikel yang ditulis oleh lebih dari satu orang dalam buku dengan penulis lebih dari satu orang
  • Artikel dengan penulis satu orang dalam jurnal ilmiah/majalah
  • Artikel dengan penulis lebih dari satu orang dalam jurnal ilmiah/majalah
  • Artikel dalam surat kabar
  • Artikel dalam web-site
  • Laporan penelitian/manuskrip/prosiding tidak diterbitkan
  • Dokumen tidak diterbitkan
  • Makalah dalam seminar/konferensi ilmiah tidak diterbitkan
  • Skripsi/tesis tidak diterbitkan
  • Buku atau artikel yang sedang dicetak, dan belum ada tahun penerbitan
  • Buku atau artikel yang tidak diketahui atau tanpa disertai tahun penerbitannya

Popular Posts