Oleh: Dra. Lasmiyati, dkk.
Abstrak
Cikal bakal Cianjur berasal dari perpindahan rakyat dari Sagaraherang Subang. Daerah ini pernah dijadikan sebagai pusat kekuasaan dan pusat penyebaran Islam yang dipimpin oleh Aria Wangsagoparana. Ia mempunyai 8 orang anak dengan anak tertuanya bernama Jayasasana yang meneruskan ayahnya sebagai penguasa Cianjur. Jayasasana bergelar Aria Wiratanu yang pada tahun 1655 menempati daerah baru yang terletak antara Sungai Cisadane dan Citarum yang mana daerah ini diklaim baik oleh Belanda sebagai daerahnya maupun Mataram sebagai wilayah kekuasaannya. Ketika raja Mataram beralih ke Amangkurat, Belanda banyak membantu Mataram, sehingga Matam pun menyerahkan daerah kekuasaan Wiratanu kepada Belanda, maka di tahun 1677 daerah ini telah merdeka secara de facto, Cianjur pun menjadi sebuah negeri, dan Jayasasana pun menjalankan pemerintahannya di Cikundul sehingga ia dikenal dengan nama Embah Dalem Cikundul. Setelah Wiratanu meninggal, ia digantikan oleh Aria Wiramanggala yang dikenal dengan sebutan Dalem Tarikolot dan mengambil pusat kekuasaannya di Cikalong. Dari Cikalong selanjutnya pindah ke Pamoyanan Cianjur. Setelah kekuasaan Wiratanu diganti oleh Astramanggala (Wiratanu III), ia memindahkan ibukota Cianjur dari Pamoyanan ke Kampung Cianjur.Abstrak
Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Edisi 27, Desember 2002