Satuan karya (Saka) kini bertambah lagi dengan dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti. Pembentukan Saka tersebut, merupakan upaya melibatkan semua elemen dalam pelestarian budaya.
Pasalnya, Pramuka dinilai sebagai gerakan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter budaya dan dianggap akan mampu menjadi pelestari, pengembang dan pemanfaat karya budaya.
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai, kebudayaan sebagai pembentuk karakter bangsa perlu untuk diselamatkan. Pebentukan Saka Widya Budaya Bakti, karena melihat kegiatan pramuka sebagai kegiatan positif banyak diikuti generasi muda,” ujar Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Toto Sucipto usai Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Pusat Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Pimpinan Satuan Katya Pramuka Widya Budaya Bakti Kwarda Pramuka Jawa Barat di Gedung Kitri Jalan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (12/11/2015).
Dikatakan Toto, kebudayaan membutuhkan perhatian semua pihak untuk menyelamatkannya. Penyelamatan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan budaya harus dilakukan oleh segenap masyarakat tanpa terkecuali.
Keterlibatan gerakan pramuka dalam upaya penyelamatan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan budaya, menurut Toto dianggap sebagai langkah yang tepat.
“Sebagaimana yang dicanakan di tingkat nasional Saka Widya Budaya Bakti, merupakan implementasi Permendikbud No. 62 dan 63 tahun 2014 tentang ekstrakurikuler wajib dengan krida dalam Saka Widya Budaya Bakti. Diharapkan, keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pelestarian budaya bangsa akan dapat dilakukan,” ujar Toto selaku Majelis Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti di BPNB Bandung.
Sangat tepat
Sementara Dewan Pembina Saka Widya Budaya Bakti Jawa Barat Nunung Sobari mengatakan, dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti merupakan tonggak penyelamatan nilai- nilai budaya.
“Selama ini, kegiatan kepanduan atau kepramukaan sangat identik dengan berbagai hal yang positif dan menjaga nilai-nilai kehidupan. Karenanya sangatlah tepat, melibatkan pramuka dalam penyelamatan budaya,” tegas Nunung yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf mengatakan, keterlibatan gerakan pramuka dalam penyelamatan budaya bangsa, sudah dilakukan.
“Pramuka tumbuh dari nilai-nilai budaya asli bangsa dan pramuka dalam gerak kegiatan menjaga nilai-nilai tersebut,” tegas Dede.
Ia berharap, pelantikan dan pengukuhan bukan hanya sebatas seremonial, tetapi diimplementasikan dalam program dan kegiatan nyata.
Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Pusat Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti Kwarda Pramuka Jabar, mengukuhkan Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti di BPNB Bandung, Toto Sucipto serta Dewan Pembina Saka Widya Budaya Bakti Jawa Barat Nunung Sobari dan Asep Hilman.
Selain itu, juga dilantik dan dikukuhkan jajaran pengurus yang terdiri dari pejabat eselon di BPNB Bandung, Disparbud Jabar serta Disdik Jabar. (Kiki Kurnia)
Sumber: http://m.galamedianews.com