Masyarakat di Bandung perlu melestarikan budaya tradisional seiring era globalisasi yang mengancam tradisi lokal tersebut.
Peneliti Kebudayaan Ani Rostiyati dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung memaparkan ada beberapa cara kreatif yang bisa diimplementasikan untuk mempertahankan budaya.
Pertama memperkenalkan cerita rakyat sedari dini. “Cerita rakyat selain menggambarkan ciri khas suatu daerah, di sana terdapat muatan nilai moral sangat tinggi yang dapat menjadi contoh bagi generasi muda,” katanya kepada AyoBandung, Selasa (31/1/2017).
Kedua, pemutaran film yang menceritakan tentang sejarah. Agar menarik minat anak-anak, film bertema sejarah bisa dibuat dengan bentuk animasi atau visual yang menarik.
“Contohnya film Battle of Surabaya. Dalam film itu nilai historisnya sangat tinggi. Menceritakan tentang arek-arek Suroboyo yang dipimpin oleh Bung Tomo saat merebut kembali kota Surabaya dari serangan agresi militer Belanda,” ujarnya.
Selain itu, penyajian menarik bisa diimplementasikan dalam pertunjukan wayang. Selama ini anak-anak menilai wayang sebagai sosok yang menyeramkan. Oleh karenanya, pertunjukan wayang bisa diganti menjadi wayang boneka dengan tampilan yang lebih ramah untuk anak-anak.
“Pertunjukannya tidak harus tiga hari tiga malam seperti pertunjukan wayang zaman dulu. Bisa saja waktunya dipersingkat. Dengan tampilan wayang boneka yang lebih bisa diterima oleh anak-anak,” katanya.
Ani juga mengimbau agar pihak sekolah lebih memperdalam tentang kurikulum muatan lokal. Di sekolah sebaiknya lebih banyak diajarkan tentang tari daerah, lagu daerah, dan memperkenalkan alat musik daerah sejak dini.
“Biar anak-anak kita itu bangga, jika Indonesia beragam sekali budayanya. Dalam satu provinsi saja bisa terdapat lebih dari satu tarian atau alat musik daerah,” ujarnya.
Di samping itu, menjaga budaya dan tradisi bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat bersejarah. “Tempat bersejarah merupakan saksi bisu dari perjuangan para pahlawan kita. Dengan mengunjungi tempat bersejarah diharapkan generasi muda sekarang bisa lebih menghargai jasa para pahlawan,” katanya. (Anggun Nindita Kenanga Putri)
Sumber: http://ayobandung.com