WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Panduan Melaut bagi Nelayan Bojonegara, Serang-Banten

Oleh: Ria Andayani Somantri

Lingkungan alam beserta isinya yang ada di sekitar nelayan Bojonegara merupakan bagian dari pengetahuan para nelayan. Banyak di antaranya yang berfungsi sebagai pertanda akan terjadi sesuatu, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan nelayan. Tanda-tanda alam itu dipahami berdasarkan pengalaman yang berlangsung secara berulang dan diteruskan secara turun temurun. Tanda-tanda alam itu dapat berupa binatang, tumbuhan, benda-benda langit, cuaca, dan lain-lain. Beberapa di antaranya akan dijelaskan dalam uraian berikutnya. 
1. Bintang karti. Ciri-ciri bintang karti adalah bintangnya banyak dan berkumpul serta ada ekornya. Bintang karti biasanya muncul di langit pada bulan Jumadil Akhir sebagai puncaknya. Jika muncul bintang karti di langit, itu pertanda akan datang musim ikan teri. Kemunculan ikan teri dipastikan akan disertai ikan-ikan lainnya, karena teri merupakan umpan bagi ikan lainnya. 
2. Bintang beluku. Ciri-ciri bintang beluku adalah bintangnya berderet membentuk garis serupa huruf z. Bintang beluku biasanya muncul dua bulan setelah Jumadil Akhir. Jika muncul bintang beluku, nelayan percaya itu merupakan pertanda akan muncul ikan-ikan besar. 
3. Seret taun (angin puting beliung). Ketika ada mendung berwarna hitam dan bentuknya seperti jantung pisang, itu pertanda akan datang angin puting beliung. Nelayan pun dipastikan segera akan memacu perahu untuk menghindari terjangan angin puting beliung yang dapat membahayakan mereka. 
4. Air laut yang terlalu bening diyakini nelayan merupakan pertanda tidak ada ikan di wilayah itu. Air laut dikatakan bening jika sampai kedalaman 6 hingga 7 meter masih terlihat. 
5. Air laut yang terasa panas di tangan merupakan pertanda tidak ada ikan di wilayah tersebut. 
6. Air laut yang terlihat sangat keruh merupakan pertanda tidak ada ikan di wilayah tersebut. 
7. Air laut yang tidak terlalu bening dan tidak terlalu keruh merupakan pertanda ada ikan di wilayah tersebut. 
8. Ikan pesut. Jika ada ikan pesut datang dari utara menuju selatan, itu merupakan pertanda ikan tersebut sedang menggiring ikan ke Teluk Banten. Satu atau dua minggu kemudian biasanya akan muncul ikan teri. Kala teri sudah muncul, dipastikan ikan lain akan bermunculan pula. 
9. Pohon lamun. Jika pohon lamun berbunga dan hanyut dibawa arus, itu pertanda akan datang musim ikan. 
10. Rumpon. Rumpon adalah wilayah air yang menjadi tempat pembuangan benda-benda yang sudah tidak berguna lagi, seperti besi tua, beca, atau tempat perahu atau kapal karam. Di tempat-tempat seperti itu biasanya terdapat banyak ikan. 
11. Perkiraan waktu melaut. Selama ini para nelayan dapat memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka. Pada Januari, mereka dapat melaut selama satu bulan, baik siang maupun malam; pada Februari, mereka dapat melaut siang dan malam dengan hasil tangkapan yang lumayan; pada Maret, mereka hanya bisa menangkap ikan pada malam hari; pada April, mereka susah menangkap ikan dan hasilnya “pas-pasan”; pada Mei, mereka menangkap ikan siang; pada Juli, mereka menangkap ikan malam hari; pada Agustus, Sptember, dan Oktober, mereka menangkap ikan pada malam hari; pada November dan Desember umumnya nganggur. Namun, belakangan ini cuaca sangat ekstrim sehingga perkiraan-perkiraan tersebut agak meleset. 
12. Bulan purnama atau bulan terang. Pada saat bulan terang, nelayan akan sulit mendapat ikan. Sebaliknya jika malam gelap, ikan akan banyak dan menngerubungi lampu yang dibawa nelayan. 
13. Arus. Pengetahuan nelayan Bojonegara tentang arus dapat dibedakan dari airnya. Jika air surut, mereka akan menuju arah barat; ketika airnya pasang, mereka akan munuju arah timur; kalau airnya jernih, nelayan akan menghindari wilayah itu karena jaring akan terlihat oleh ikan sehingga ikan susah masuk perangkap jaring. 
14. Jika teman sesama nelayan tidak berpindah tempat pada saat mencari ikan, itu pertanda terdapat banyak ikan di tempat tersebut. 

Popular Posts