BANDUNG, (PRLM).- Batu prasasti di Kamp. Cimaung, RT 07 RW 07, Kel. Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, akan kembali diteliti Balai Pelestarian Sejaran dan Nilai Tradisi (BPSNT) Jawa Barat. Batu prasasti yang ditemukan Oong Rusmana (62) pada tahun 1959 silam bertuliskan huruf Sunda kuno diperkirakan dari Abad 14 hingga 18 masehi.
Sebagaimana diungkapkan Nandang Rusnandar, Peneliti Madya BPSNT Jabar, prasasti yang bertuliskan huruf Sunda kuno dan bahasa Sunda kuno terdiri dari dua baris, di bagian kiri tulisan ada telapak kaki manusia (anak kecil) dan bagian kanan ada telapak tangan (anak kecil). Sedangkan di bagian atas ada lambang gambar kepala manusia disilang bagian bawahnya. Sedangkan tulisan prasati, baris yang pertama mengandung arti "Unggal Jagat" dan baris kedua mengandung arti "Jalma H Dhap".
"Jika diartikan prasati ini mengandung peringatan bagi warga yang digambarkan melalui gambar kepala di atas tulisan. Sedangkan gambar telapak kaki dan tangan mencirikan hegemoni atau daerah kekuawasan raja kala itu (Kerajaan Kendan) di kawasan tersebut," ujar Nandang.
Dilihat dari huruf dan bahasa Sunda kuno dalam prasati itu, Nandang menduga, prasasti tersebut peninggalan abad ke-14 atau masa kerajaan Kendan. Dimana pada masa itu, terang dia, kerajaan Kendan tengah berkuasa setelah hancurnya kerajaan Tarumanegara. "Itu baru dugaan, jika dilihat dari huruf dan bahasanya prasasti itu kemungkinan peninggalan kerajaan Kendan," ujarnya.
Tulisan tersusun dua baris, terdiri dari 6 huruf di bagian atas sepanjang 15 sentimeter dan 12 huruf di deretan bawah sepanjang 20 sentimeter. Adapun tinggi setiap huruf berkisar 2,5-3 sentimeter. Di sisi kiri tulisan tercetak juga telapak kaki seukuran bayi, di bagian atas terdapat ukiran seperti bunga, dan telapak tangan kecil di bagian kanan aksara. Rangkaian aksara dalam prasasti, menurut Nandang, dibaca sebagai unggal jagat jalma hdap. Artinya, "Setiap manusia di muka bumi akan mengalami sesuatu," ujarnya, seraya menambahkan tulisan itu didapat setelah ia membandingkannya dengan 57 jenis aksara kuno. (A-87/A-147)***
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com