Oleh: Drs. Heru Erwantoro, dkk.
Abstrak
Penelitian ini melakukan kritik atas semua buku ilmuah yang menceritakan Sunan Gunung Jati. Dari telaah kritis tersebut didapatkan tiga penulis buku yang isinya berbeda, yaitu pertama; karya Hoesein Djajadiningrat, Faletehan, Fadhillah Khan, dan Tagaril adalah nama-nama dari seseorang yang itu-itu juga. Kedua; karya Pangeran Wangsa Kerta, ”Carita Purwaka Caruban Nagari”, Bagara Kertabhumi, dan Pustaka Pararatwan; Bhumi Jawadwipa yang menceritakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah mertua dari Faletehan. Ketia; karya H.J. De Dreff dan Th.G. Th Pigeaud yang merupakan pembahasan kritis terhadap teks catatan Melayu yang menjadi lampiran buku M.O. Parlindungan, ”Tuanku Rao”. Dalam buku tersebut dinyatakan bahwa Sunan Gunung Jati sebagai menantu Faletehan.Abstrak
Atas dasar penelitian historis terhadap karya-karya para penulis tersebut, penyusun memberikan rekomendasi bahwa karya-karya Pangeran Wangsa Kerta yang menceritakan Sunan Gunung Jati lebih dapat diterima.
Diterbitkan dalam Laporan Penelitian Edisi 19, Juli 1999