WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Kajian Mitos dan Nilai Dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Subang

Oleh: Drs. Tjetjep Rosmana

Abstrak
Beberapa referensi mengungkapkan bahwa orang Sunda merupakan masyarakat yang relatif kurang gemar menulis. Hal ini dibuktikan dengan jumlah naskah kunonya yang jauh lebih sedikit dibanding naskah yang ada di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Bagi orang Sunda, penyampaian informasi budaya dan amanat-amanat leluhurnya lebih cenderung tersebar dalam tradisi lisan melalui cerita-cerita rakyat, dongeng-dongeng, uga (ramalan), perlambang, dan tradisi-tradisi tertentu.

Hasil penelitian yang tertuang dalam tulsan ini memfokuskan kajian pada cerita rakyat. Pertimbangannya adalah cerita rakyat dapat dikatakan “barang langka” karena dewasa ini seakan-akan tenggelam oleh banyaknya unsur asing yang masuk dan merambah kebudayaan bangsa, terutama melalui media massa cetak maupun elektronik. Nilai-nilai luhur dalam cerita rakyat yang seharusnya sangat baik ditanamkan bagi anak-anak, sekarang sulit didapatkan. Anak-anak cenderung mengalihkan waktu luangnya dengan menonton tayangan televisi yang banyak menampilkan unsur-unsur dari kebudayaan asing. Pada akhirnya, dewasa ini banyak generasi muda yang memfigurkan tokoh-tokoh herois bangsa lain. Padahal banyak dan “berceceran” tokoh-tokoh herois bangsa yang dapat dibanggakan dan dijadikan figur bagi generasi penerus, yang didapat dari cerita rakyat.

Mengingat uraian di atas dan menyadari masih sangat sedikit dan terbatasnya upaya pengkajian mitos dan nilai budaya pada cerita rakyat, maka penulis berupaya mengkaji nilai luhur dalam beberapa cerita rakyat yang ada di Kabupaten Subang.

Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Edisi 29, November 2003

Popular Posts