WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Budaya Prasejarah pada Bukit Kerang Pangkalan, Akar Pluralisme dan Multikulturalisme di Pesisir Timur Pulau Sumatera

Oleh Ketut Wiradnyana

Abstrak
Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan Pluralisme dan multikulturalisme di pesisir timur Pulau Sumatera dapat dilakukan dengan penyebarluasan hasil penelitian arkeologis. Metode penelitian arkeologis yang holistik dalam satu kawasan yang disertai pemanfaatan hasil penelitian arkeologis di kawasan lainnya melalui perbandingan data di antaranya akan memberikan informasi proses plural dan multikultural yang telah terjadi pada suatu masyarakat. Akar pluralisme dan multikulturalisme dari sejak masa prasejarah terungkap melalui hasil penelitian di Situs Bukit Kerang Pangkalan yang menunjukkan adanya migrasi yang disertai tiga budaya besar yang berlangsung di daerah tersebut yakni budaya prahoabinh, hoabinh dan pasca hoabinh. Data arkeologis pada situs-situs di sekitar bukit kerang Pangkalan menunjukkan adanya migrasi kelompok manusia beserta budayanya dari budaya besar lainnya seperti budaya Neolitik dengan kapak persegi dan gerabahnya serta budaya Dongson dengan artefak perunggunya.

Kata kunci: Pluralisme, multikulturalisme, migrasi, budaya bukit kerang.

Abstract
Disseminating the result of archaeological research in the east coast of Sumatera would make a better understanding of pluralism and multiculturalism. A holistic archaeological approach and a comparative study were conducted in this research. We came into conclusion that the root of pluralism and multiculturalism traced back to prehistoric times was revealed through our research in the bukit kerang (kitchen midden) of Pangkalan. From this site we know that there was a human migration that brought three great cultures to the site: the pre-hoabinhian, the hoabinhian, and the post-hoabinhian cultures. Archaeological records from the vicinity has shown us that there were migrations of another human group who brought neolithic culture as well as bronze artifacts of Dongson culture.

Keywords: Pluralism, multiculturalism, migration, bukit kerang culture.

Diterbitkan dalam Patanjala, Vol. 2 No. 2 Juni 2010

Popular Posts