Era globalisasi yang serba cangggih selain berdampak positif, juga membawa ancaman bagi kelangsungan dan kelestarian kebudayaan, antara lain dengan bergesernya nilai, peran, dan fungsi kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Banyak tradisi yang kini nyaris punah, padahal dalam kenyataannya tradisi tersebut telah mampu membentuk sikap, kepribadian, dan karakteristik tertentu bagi masyarakat pendukungnya. Lebih jauh lagi tradisi tersebut telah memberikan ciri-ciri/karakteristik bagi kepribadian bangsa.
Inilah yang menjadi masalah, generasi muda cenderung kurang memahami budaya sendiri maupun budaya etnik lain. Mereka mudah terbawa arus globalisasi dengan meninggalkan budaya sendiri, yang belum tentu memberi dampak positif (Sd. Jati kasilih ku junti). Perhatian khusus pada generasi muda merupakan hal yang menarik, karena mereka adalah penerus dan pendukung kebudayaan yang ada sekarang ini. Perubahan pandangan, pengetahuan, sikap, dan tingkah laku pada diri mereka akan berdampak besar terhadap corak dan nuansa kebudayaan di masa depan. Sebagai upaya agar memiliki keinginan dan bisa memahami perbedaan budaya, mereka harus diperkenalkan pada aspek-aspek kebudayaan dari luar lingkup kebudayaannya sendiri. Upaya tersebut diharapkan dapat mengikis etnosentrisme yang sempit dan meningkatkan pemahaman bahwa budaya yang ditumbuhkembangkan masing-masing etnik merupakan jati diri etnik yang bersangkutan.
Sehubungan dengan itu, pada tahun anggaran 2012, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung menyelenggarakan kegiatan Jejak Tradisi Dearah, yakni suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda tentang kebudayaan. Tujuan kegiatan ini adalah: (1) meningkatkan pengetahuan dan pemahanan generasi muda tentang arti penting nilai budaya yang tercermin dalam kreativitas budaya masyarakat Tasikmalaya; (2) meningkatkan pemahaman generasi muda tentang keanekaragaman budaya; dan (3) memberikan wawasan kegiatan lapangan sebagai pelengkap pelajaran di sekolah. Adapun tema kegiatan ini adalah “Kreativitas Unik dan Menarik di Tasikmalaya”. Tempat yang akan dikunjungi dalam kegiatan ini adalah Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Jejak Tradisi Daerah di Tasikmalaya dilaksanakan pada 20 s.d. 21 Juni 2012. Kegiatan ini diikuti diikuti oleh 150 peserta, yang terdiri atas siswa/siswi SMA/sederajat yang ada di wilayah kerja Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. Selain itu, ikut serta peninjau dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ditkeptrad) dan Antropologi Unpad; guru pembimbing, dan peliput (media massa).
Pendaftaran Peserta di Kantor BPNB Bandung |
Pembukaan
Kegiatan Jejak Tradisi Daerah
|
Pengalungan
Tanda Peserta Secara Simbolis
|
Pengalungan
Tanda Peserta Secara Simbolis
|
Penyambutan
Peserta Jejak Tradisi Daerah di Tasikmalaya
|
Kunjungan
Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Sentra Kelom Geulis
Tasikmalaya
|
Kunjungan
Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Sentra Batik
Tasikmalaya
|
Penyuluhan
Narkoba kepada Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Tasikmalaya
|
Pembekalan
Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Tasikmalaya
|
Lomba
Melukis Payung Geulis Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Tasikmalaya
|
Kunjungan
Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Kampung Naga
Tasikmalaya
|
Pembagan
Sertifikat kepada Peserta Jejak Tradisi Daerah
Lokasi: Kampung Naga
Tasikmalaya
|