WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Festival Kesenian Tradisional, Cianjur 17-18 Juli 2012

Kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan yang bersifat universal, artinya kesenian ada dalam masyarakat manapun. Kesenian yang merupakan refleksi dari cara hidup sehari-hari biasanya bersumber pada mitos, sejarah, adalah kesenian tradisional. Jenis kesenian ini biasanya diwariskan secara turun menurun dengan menggunakan alat atau cara-cara sederhana, berfungsi spiritual dan sosial, serta sarat dengan makna simbolis.

Pada masanya dulu, kesenian tradisional sempat “berjaya”, dalam arti menjadi satu-satunya sarana hiburan masyarakat yang menyebabkan berbagai jenis kesenian tradisional sering dipertunjukkan dan sangat digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Fungsi lainnya seperti sosial, kultural, dan spiritual juga berjalan secara harmonis. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, eksistensi kesenian tradisional pun mengalami perubahan. Keberadaannya kini tidaklah sehebat dan setegar dulu. Beberapa jenis kesenian tradisional kini mulai ditinggalkan para pendukungnya, bahkan tidak sedikit yang mulai menghilang dan tidak dikenal lagi oleh masyarakatnya. Keadaan ini juga diperparah dengan kurang adanya regenerasi sehingga keberadaan kesenian tradisional semakin terpuruk. Sejalan dengan itu, generasi muda pun tampak kurang memiliki minat untuk melanjutkan atau bahkan mengembangkannya. Dengan kata lain, keberadaan kesenian tradisional saat ini dalam keadaan kritis. Jangankan untuk berkembang, bertahanpun sangatlah sulit.

Berdasarkan pemikiran dan kenyataan di atas, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung merasa perlu untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat, utamanya kepada generasi muda dan memberdayakan jenis-jenis kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di wilayah kerjanya, yaitu Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Lampung dalam bentuk kegiatan “Festival Kesenian Tradisional” di Kabupaten Cianjur pada tanggal 17-18 Juli 2012
Kegiatan Festival Kesenian Tradisional ini bertujuan untuk : (1) Memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat, utamanya kepada generasi muda agar mereka lebih memahami dan mencintai budaya milik sendiri dalam upaya memperkokoh jati diri, (2) Mengindentifikasi berbagai permasalahan berkenaan dengan keberadaan kesenian tradisional pada saat ini; (3) Menampung aspirasi dari para pendukung kesenian tradisional (seniman/praktisi, penikmat seni, dan pemerhati) bagi kelangsungan dan pengembangan kesenian tradisional; (4) Mencari alternatif pemecahan bagi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh kesenian-kesenian tradisional di tengah upaya pengembangannya.

Tema kegiatan ini adalah “Eksistensi dan Regenerasi Kesenian Tradisional”. Tema ini dipilih berdasar pada salah satu misi BPSNT Bandung, yaitu berupaya memperkenalkan dan mentransformasikan kembali kesenian tradisional kepada generasi muda. Sementara bentuk kegiatannya terdiri dari: (1) pergelaran/peragaan yang menampilkan 6 (enam) jenis kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Cianjur, yaitu Mamaos, Maenpo, Bedor, Tutunggulan, Rampak Kohkol dan Reog, serta (2) diskusi Panel yang akan menampilkan pembicara dari Praktisi/Akademis dan budayawan.










Popular Posts