Oleh Euis Thresnawaty S.
Abstrak
Tantangan dunia pesantren semakin besar dan berat di masa kini dan masa mendatang. Paradigma “mempertahankan warisan lama yang masih relevan dan mengambil hal terbaru yang lebih baik”, benar-benar penting untuk direnungkan kembali. Permasalahannya adalah karena dunia pesantren tidak hanya mempertahankan tradisi lama saja, tradisi lama itu tidak harus relevan untuk masa kini. Tidak bisa disangkal bahwa modernitas telah menawarkan banyak hal untuk direnungkan, terutama oleh kalangan pesantren. Karena hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai Sejarah Pesantren Riyadlul Awamil dengan tujuan untuk mengungkap latar belakang sejarah serta perkembangannya. Adapun metode yang digunakan adalah metode sejarah. Pada kenyataannya tidak semua pesantren melakukan perubahan. Bahkan sebagian besar tetap bartahan dengan sistem salafiyah atau tradisional. Salah satunya adalah Pesantren Riyadlul Awamil Kabupaten Serang yang telah berdiri sejak tahun 1908, dan tetap konsisten dengan tradisi salafiyahnya.
Kata kunci: Sejarah Pesantren, pendidikan.
Abstract
There are many challenges for pesantren. The challenges are getting bigger and heavier now as well as for the future. It would be important to reconsider the paradigm stated “preserving relevantly old heritage and taking a better new one”. The problem is that pesantren does not merely preserving old traditions but they also have to take modernization into consideration. By conducting methods used in history, this research has main goal to reveal historical background dan development of Pesantren Riyadlul Awamil. The result is that making changes is not an easy way for pesantrens. Many pesantrens are still preserving their traditional system of education (salafiya), one of them is Pesantren Riyadlul Awamil in Serang which was founded in 1908.
Keywords: History of Pesantren, education.
Diterbitkan dalam Patanjala, Vol. 2 No. 2 Juni 2010