WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Kekayaan Seni Budaya Jawa Barat Belum Dieksplorasi Secara Komprehensif

PEMATERI Endo Suwanda (tengah) didampingi Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung), Drs. Toto Sucipto (kanan) dan Toto Amsar (kiri) saat memaparkan materi pada Workshop Pengarsipan Data Audio Visual dan Foto Budaya Jawa Barat, Senin (27/5) bertempat di Sanggar Tari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House)
BANDUNG,(PRLM).- Kekayaan seni budaya Jawa Barat merupakan bagian tidak terpisahkan dari kekayaan seni budaya Nusantara. Sungguh disayangkan jika keragaman tersebut sama sekali belum pernah dieksplorasi secara komprehensif secara menyeluruh.

Demikian sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Nunung Sobari, yang dibacakan Sekretaris Disparbud Jabar, Drs. Yanto Subianto, pada pembukaan Workshop Pengarsipan Data Audio Visual dan Foto Budaya Jawa Barat, Senin (27/5/13) bertempat di Sanggar Tari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House).

“Indonesia merupakan negara yang paling tinggi diversitas etnisnya di dunia, dimana didalamnnya Jawa Barat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan diversitas etnis yang tersebar disejumlah wilayah tersebut ter-refleksi dari keragaman bahasa, ornamentasi, dan berbagai artifak kultural lain sebagai bentuk respon evolutif dari manusia atas keunikan sistem ekologis di mana ia hidup,” ujar Yanto.

Workshop Pengarsipan Data Audio Visual dan Foto Budaya Jawa Barat, dalam rangka Program Aktivasi Taman Budaya 2013 diselenggarakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat akan berlangsung hingga Kamis (30/5/13) mendatang. Kegiatan dengan pemateri Drs. Toto Sucipto (Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung), Endo Suwanda (Etnomusicologi), dan Toto Amsar (Staf pengajar STSI Bandung), diikuti 30 orang dari sejumlah instansi dilingkungan Disparbud Jabar dan instansi lain.

Pemateri Toto Sucipto mengungkapkan fakta evolusi menunjukkan bahwa keragaman bio-diversitas plus keragaman geo-diversitas telah menunjukkan keheterogenan kultural di Jawa Barat khususnya sangat luar biasa . “Sungguh disayangkan jika keragaman tersebut sama sekali belum pernah di-eksplorasi secara komprehensif secara menyeluruh, justru eksploitasi ekonomis, dilakukan oleh banyak pihak yang bukan pewaris langsung,” ujar Toto.

Sementara Endo Suwanda mengatakan, pengarsipan yang ada secara tak langsung adalah bentuk inventarisasi artifak kultural dari budaya tradisional Indonesia yang memungkinkan berbagai peluang perlindungannya sebagai sekuritas dan ketahanan budaya nasional Indonesia. Inisiatif ini telah dimulai dalam bentuk drafting secara partisipatif dan kolaboratif melalui konsep Metadata yang sudah dilakukan di Taman Budaya Jabar serta Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga bekerjasama dengan Yayasan Tikar. (A-87/A-108)***

Popular Posts