WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Menghibur dan Melestarikan Budaya Sunda

FESTIVAL Prabu Geusan Ulun yang digelar di Alun-alun Kabupaten Sumedang Sabtu (23/11) - Selasa (26/11), cukup menarik perhatian warga. Ribuan pengunjung tampak berjubel mengikuti festival tahunan tersebut.

Apalagi kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaaan (Kemendikbud) itu, mempertontonkan berbagai permainan rakyat. Ada juag pameran seni budaya serta hasil kreativitas masyarakat Sumedang.

"Festival Prabu Geusan Ulun yang bertema Gilig Ngawujudkeun Sumedang Nyunda ini upaya pemerintah untuk melestarikan seni dan budaya yang ada di te­ngah masyarakat Sumedang, juga untuk menghibur warga," kata Drs. H. Herman Suryatman, M.Si., Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang, Minggu (24/11).

Lebih dari itu, Festival Geusan Ulun ditujukan sebagai ajang peningkatan wawasan tentang berbagai seni dan budaya lokal kepada generasi muda serta anak sekolah. Oleh sebab itu, dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk unjuk kemampuan dalam bidang seni drama, kongres kebudayaan daerah, lomba melukis kesejarahan serta puisi.

"Seni drama yang dipentas­kan oleh pelajar adalah tentang Prabu Geusan Ulun," ung­kap­nya.

Yang membanggakan dari Festival Geusan Ulun, lanjut Herman, ada beberapa karya seni dari luar daerah di Jawa Barat yang turut ditampilkan. Pementasan seni dari luar itu, bagus bagi pengunjung dan pelajar untuk menambah wawasan.

"Di tengah pengaruh budaya dari negara asing yang tidak bisa terbendung lagi, kiranya dengan sering digelar acara seperti ini, diharapkan mampu membangkitkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap budaya lokal," ujarnya.

Pengunjung senang

Sementara itu, beberapa pengunjung yang ditemui "GM", umumnya mengaku senang menyaksikan acara tersebut. Hanya saja, mereka berharap acara tersebut lebih ditingkatkan lagi termasuk materi yang disajikan. "Secara keseluruhan, kami merasa senang menyaksikan acara ini," kata Ny. Herlina (34).

Menurutnya, akan lebih ba­gus lagi jika sejumlah kesenian unggulan yang ada di Sume­dang dipentaskan. Sehingga selain bisa menghibur masya­rakat, juga dijadikan ajang promosi kesenian daerah.

Terlebih, kesenian tradisional yang ada saat ini sudah sangat sedikit sekali. Untuk itu tidak mengherankan jika anak-anak muda, termasuk yang seumuran dengan dirinya, tidak tahu banyak soal kesenian yang ada di Sumedang. "Misalnya anak-anak sekarang hampir semua tahu kalau ditanya soal organ tunggal. Tetapi sebaliknya mereka bingung ketika ditanya soal tari jaipong," katanya.

Popular Posts