Oleh Sulasman
Abstrak
Tulisan ini menggambarkan perjuangan rakyat Sukabumi dalam melawan Sekutu pada masa revolusi. Untuk merekontruksi itu digunakan Metode Sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Revolusi Sukabumi sangat erat kaitannya dengan peran para kiai, ulama, dan pemimpin pesantren. Mereka mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membangkitkan semangat dan emosimassa. Keberhasilan tersebut didapatkan melalui komunikasi keagamaan. Mereka menggunakan konsep jihad fisabilillah. Mobilisasimassayang dilakukan oleh para pemimpin pesantren dipadukan dengan taktik dan strategi militer dari tentara Resimen TKR Sukabumi melahirkan kekuatan revolusi yang luar biasa sehingga dapat memporakporandakan kekuatan Sekutu. Puncak dari revolusi di Sukabumi adalah perang melawan Sekutu sepanjang jalan Cigombong-Ciranjang yang kemudian diikuti oleh peristiwa pertempuran Bojongkokosan yang menyebabkan dibombardirnya Cibadak oleh Angkatan Udara Sekutu, Perang Gekbrong dan Serangan Umum yang melibatkan tentara, ulama, organisasi massa dan santri. Peristiwa Pertempuran di Sukabumi memberikan gambaran mengenai strategi perjuangan kaum republik dalam menghadapi Sekutu yaitu diplomasi dan bertempur dalam revolusi diIndonesia.
Abstract
Sukabumi Revolution was closely associated with the role of the kyai (Islamic scholars), ulama (Islamic clerics), and leaders of pesantren (Islamic boarding schools). They had a great influence in awakening the spirit and emotions of the masses. Success was obtained through religious communications. They practised the concept of jihad fisabilillah (being at war, in a very broad sense, in the name of Allah). Mass mobilization by pesantren leaders combined with tactics and military strategy of the army regiment of TKR Sukabumi spawned tremendous revolutionary power that has devastated Allied forces. The highlight of the revolution in Sukabumi was the battle against the Allies all the way Cigombong-Ciranjang followed by the battle of Bojongkokosan which led to bombardment of Cibadak by Allied Air Forces, the battle of Gekbrong and Serangan Umum (massive attack) involving soldiers, scholars, organizations and santri (Islamic school students). The battle in Sukabumi described an overview of the republican’s strategy in facing the Allied forces: diplomacy and fought in the revolution.
Keywords: Sukabumi, Revolusi, Diplomasi, Kiai, Sekutu, Sukabumi, Revolution, Kyai, Allied Forces.
Diterbitkan dalam Patanjala Vol. 4, No 2, Juni 2012