WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Generasi Muda Lupakan Cerita Rakyat

Generasi muda saat ini cenderung melupakan cerita rakyat seiring rea globalisasi yang terus menghadirkan kebudayaan modern.

Ani Rostiyati dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung menuturkan adanya pergeseran budaya terhadap generasi muda sekarang. “Generasi muda lebih banyak tahu soal game atau apapun dari internet. Tapi tentang cerita rakyat dari daerah mereka tidak banyak tahu,” ujarnya saat ditemui AyoBandung, Selasa (31/1/2017).

Dia menilai generasi muda sekarang lebih banyak menyukai budaya dari luar, misalnya budaya Korea. Rasa cinta yang berlebihan pada budaya luar membuat budaya dari negeri sendiri malah dilupakan.

“Misal tentang artis Korea mereka hapal. Coba ditanya misal Sangkuriang itu cerita rakyat dari daerah mana? Atau Timun Mas itu cerita dari daerah mana? Seharusnya itu juga mereka bisa hapal dan tahu,” katanya.

Padahal cerita rakyat asli Indonesia mengandung banyak nilai moral, menjunjung tinggi nilai budaya, dan banyak membawa pesan kebaikan. Seperti cerita Malin Kundang dari Sumatera Barat yang mengajarkan tentang kasih sayang seorang ibu. Atau cerita Bawang Merah Bawang Putih yang mengajarkan bahwa kebaikan dan kesabaran selalu membawa hasil.

“Kalau terlalu banyak main game atau internet, membuat anak menjadi sulit bersosialisasi. Kalau cerita rakyat justru akan menimbulkan empati pada anak,” katanya.

Perlu pendampingan dari orangtua agar anak mulai mengenali cerita-cerita rakyat yang beragam. Caranya bisa dengan mendongengkannya sebelum tidur.

“Atau bisa juga mengaitkan nilai-nilai baik yang ada dalam cerita rakyat dengan kehidupan kita dalam percakapan sehari-hari antara orangtua dan anak. Sederhananya seperti itu untuk memperkenalkan cerita rakyat pada anak,” tutupnya. (Anggun Nindita)

Sumber: https://www.ayobandung.com

Popular Posts