Kue nastar bisa dikatakan masih serumpun dengan kue keju. Istilah nastar berasal dari kata ’Ananastaart’ yang merupakan bahasa warga Negeri Kincir Angin. Nama tersebut diambil dari nama bahan untuk isi kue berupa buah nanas. Dalam sejarahnya kue ini hanya dibuat oleh orang-orang Belanda yang tinggal di Batavia. Lama kelamaan kue ini keluar dari komunitasnya lalu menyebar di kalangan masyarakat Betawi dan menjadi bagian dari kekayaan kuliner Betawi. Kue nastar dan kue keju bagaikan lem dan perangko. Ada kue nastar ada pula kue keju, demikian kira-kira rangkaiannya. Keduanya biasa disajikan di hari Lebaran.
Kue nastar terbuat dari bahan: tepung terigu, susu bubuk, mentega, kuning dan putih telur, dan selai nanas. Kue nastar dibuat dengan cara berikut: pertama adalah mengocok mentega dengan telur. Kedua, memasukkan susu bubuk dan terigu ke dalam kocokan pertama lalu diaduk hingga rata. Ketiga, adonan diambil sedikit lalu diisi dengan selai nanas, kemudian dibentuk bulat. Demikian seterusnya sampai adonan habis. Keempat, adonan disusun dalam loyang yang sudah diolesi mentega dan ditaburi terigu lalu dipanggang dalam oven hingga berwarna kuning kecoklatan.
Alat-alat yang diperlukan untuk membuat kue nastar di antaranya: wadah kocokan, alat kocokan, sinduk untuk mengaduk, loyang, dan oven. Sama halnya dengan kue keju, kue nastar akan tetap renyah bila disimpan dalam toples. Penyajiannya disertakan piring kue seperti halnya penyajian untuk kue keju.
Sumber: Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).