WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Pembangunan Daerah Melalui Budaya

Tasikmalaya -.Semarak helaran Budaya Tasikmalaya dan Festival Egrang berlangsung meriah dan disesaki ribuan warga, Rabu (14/10/2015). Kegiatan yang juga merupakan rangkaian peringatan HUT Kota Tasikmalaya ini menampilkan atraksi seni dari berbagai macam rumpun kesenian tradisional dan juga komunitas kreatif Kota Tasikmalaya.

Direktur Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Dra. Sri Hartini, MM mengapresiasi Helaran Budaya yang diusung Pemkot Tasikmalaya dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung.

“Budaya itu sebuah solusi, yang sangat penting diperhatikan oleh suatu daerah. Jika kita amati, ketika satu wilayah konsentrasi penuh pada kebudayaannya, eksistensi bahkan hingga aspek ekonomi akan ikut terangkat, lihat saja Banyuwangi dan Purwakarta,” tutur Sri.

Dengan melihat cukup konsentrasi Kota Tasikmalaya berperan aktif melestarikan dan angkat budaya, menurutnya kota yang sebentar lagi akan genap berusia empat belas tahun mampu menuju ke arah seperti dua kota yang disebutkan. Sri menegaskan kembali, jika titik berat pembangunan ada pada nilai-nilai budaya, yang nantinya mampu berimbas ke seluruh aspek.

“Tinggal Tasik ini mau fokus diangkat apanya saja, kalau Banyuwangi semisal kemarin itu 1000 gandrung. Masalah anggaran pun ini harus diluarbiasakan oleh DPRD, supaya bisa senantiasa mendukung tersebut,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengajak ribuan warga yang tumpah ruah sepanjang jalan Otista hingga HZ untuk menyampaikan dan menanamkan kearifan lokal daerah kepada anak-anak sebagai generasi penerus. Sebab, diperlukan keseriusan dari berbagai pihak agar tidak terhempas modernisasi.

Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan pihaknya akan terus berupaya melakukan berbagai kegiatan pembangunan di Kota Tasikmalaya. Pihaknya pun dari Pemkot mengakui jika tidak ada cara lain untuk membendung globalisasi selain dengan menonjolkan nilai-nilai budaya.

“Kami sangat mengharapkan Festival Egrang yang diikuti sekitar 1300 dari 69 kelurahan ini bisa dilanjutkan menjadi event nasional dan rutin diadakan di sini, dengan didukungKementerian dan Dirjen,” harapnya.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Toto Sucipto mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan cermin komitmen dan peran aktif pemerintah yang berupaya hadir di tengah-tengah.

Selain helaran pagi itu, menurutnya akan ada juga pameran produk daerah, dialog budaya, festival kuliner, bioskop keliling, lomba lukis kesejarahan, pagelaran kesenian tradisional, serta festival kaulinan barudak yang akan disuguhkan kepada masyarakat. (Astri Puspitasari)***

Popular Posts