Oleh Ali Gufron
Abstrak
Cijagang adalah sebuah desa yang secara administratif termasuk dalam Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur. Masyarakatnya sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, penulis mengambil desa ini sebagai lokasi penelitian dengan masalah “Pengetahuan tradisional apa saja yang dimiliki oleh masyarakat petani Cianjur, khususnya Cijagang, dalam mengelola pertaniannya?” Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara mendalam dengan informan terpilih serta studi literatur untuk memperoleh pengertian-pengertian, konsep-konsep, dan atau teori-teori yang berkenaan dengan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun masyarakat petani Desa Cijagang tidak lepas dari sentuhan inovasi baru dalam bidang pertanian, namun pengetahuan tradisional yang mereka miliki tidak serta merta tergusur secara keseluruhan. Berbagai pengetahuan yang bersifat kasat mata, seperti: tanah, hewan (pendukung dan hama), tetumbuhan (termasuk jenis padi dan tanaman pengganggu), dan berbagai peralatan tradisional, masih menjadi acuan sebagian besar masyarakat petani Desa Cijagang. Dengan demikian ini bermakna bahwa pengetahuan tentang lingkungan dalam arti luas (alam, sosial, dan budaya) menjadi sesuatu yang penting dan karenanya harus dimiliki oleh suatu masyarakat dalam mempertahankan keberadaannya, termasuk masyarakat Cianjur yang sebagian besar warganya bermatapencaharian sebagai petani.
Kata kunci: Cijagang, petani, sistem pengetahuan tradisional.
Abstract
Cijagang is a village that belongs to Kecamatan (district) Cikalongkulon, Kecamatan (regency) Cianjur. The villagers are mostly peasants. The research question for this study is “what kind of traditional knowledge that is used by the peasants of Cianjur, especially of Cijagang, in managing agriculture?” The author used qualitative method by doing observation, in-depth interviews with selected informants. Not to mention bibliographic study to gain meanings, concepts, and/or theories concerning farming. The result shows that the people of Cijagang are still preserving their traditional knowledge, even though they have new innovations. Some traditional knowledge concerning land use, cattle, plants, and various tools, are still in use as reference or guidance. Therefore, it means that knowledge about environment in broad sense is very important and has to be preserved by the society in maintaining their existence.
Diterbitkan dalam Patanjala Volume 4 Nomor 3, September 2012