Kesenian Lodong Gejlig terinspirasi dari sebuah wadah berbahan bambu yang digunakan untuk mengambil air nira, yang dalam bahasa Sunda disebut dengan lodong. Lodong, dalam kesenian lodong gejlig, digunakan sebagai alat musiknya. Adapun istilah gejlig berarti dihempaskan, dengan demikian cara penggunaan lodong dalam kesenian ini dengan cara dihempaskan ke lantai. Kesenian lodong gejlig dimainkan oleh laki-laki dan perempuan dengan jumlah pemain maksimal 24 orang dan minimal 12 orang. Adapun pada kesempatan Kegiatan Festival Kesenian kali ini, kesenian lodong gejlig dimainkan oleh 20 orang pemain. Kesenian ini biasa ditampilkan selama lebih kurang ½ jam dengan lagu-lagu yang biasa dibawakan antara lain lodong gejlig, sampurasun, salawat, dan mars sanggar. Dua di antara lagu-lagu tersebut yakni salawat dan lodong gejlig ditambah kaulinan barudak (irvansetiawan)