WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Keindahan Alam Parahyangan dalam motif Batik Tasikmalaya

Sejak ditetapkannya Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO, Indonesia hingga saat ini kerap menyemarakkan dan menyelengggarakan event kain batik baik di tingkat daerah maupun nasional. Salah satu daerah yang memang memiliki sejarah perbatikan cukup panjang adalah Tasikmalaya. Menurut cerita yang beredar turun temurun pada masyarakat setempat, batik mulai dikenal di daerah wilayah Tasikmalaya, dan jawa barat secara umum, terjadi pada masa ”Tarumanegara”. Populasi pembatik yang cukup dikenal di antaranya ada di pusat pemerintahan pada masa Tarumanegara, yaitu Sukapura. Banyak pembatik dari Jawa Tengah, utamanya dari wilayah Tegal dan Pekalongan, yang membuat dan berjualan batik. Keahlian membatik tersebut kemudian mulai ditularkan pada penduduk setempat dan wilayah sekitarnya seperti di Mangunreja, Sukapura, Wurug, dan Manonjaya.

Karakter Batik Tasikan sedikit demi sedikit mulai diperkenalkan dan lambat laun menjadi ciri khas yang dinamakan Batik Tasik. Karakter batik Tasik dapat dilihat dari motif dan warna. Warna yang dipakai cenderung cerah, diantaranya terdiri dari warna orang, merah, biru, dan hijau. Motif batik tasikmalaya dikenal sangat kental dengan keindahan alam nuansa parahyangan, seperti motif burung (merak ngibing), motif payung, dan motif kacang panjang.

Sumber:
Irvan Setiawan, dkk., 2019. “Potensi Budaya Kota Tasikmalaya”, Laporan Penyusunan Dokumentasi Pelestarian Nilai Budaya, Bandung, BPNB Jabar.

Popular Posts