Oleh: Ria Intani T.
(BPNB
Jabar)
Tenun gedogan Dermayon (Indramayu), tepatnya terdapat di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat. Sebagaimana nama tenunnya yakni tenun gedogan, tenun ini dibuat dengan menggunakan alat tenun yang bernama gedogan. Tahun 2009, pengrajin tenun gedogan hanya memproduksi selendang. Satu helai selendang berukuran panjang (P) 3 meter dan lebar (L) 50 sentimeter.
Tahun 2009, pengrajin tenun di Desa Juntikebon bisa
dikatakan terbagi atas pengrajin murni dan pengrajin sambilan. Pengrajin murni
adalah pengrajin yang pekerjaan sehari-harinya menenun. Adapun pengrajin
sambilan adalah mereka yang sehari-harinya menggeluti pekerjaan bertani dan di
kala senggang diisi dengan kegiatan bertenun. Para penenun tersebut semuanya
perempuan. Saat itu, usia pengrajin relatif tua, di atas 45 tahun. Pengrajin tersebut
adalah juga pengrajin yang terdahulu. Hal ini terjadi karena saat itu tidak ada regenerasi di
kalangan pengrajin.
Pengrajin murni, menenun dalam dua paruh waktu. Pagi hari sekitar pukul 09.00- 11.00 WIB dan siang hari
pukul 13.00-15.00 WIB. Antara pukul 11.00-13.00 WIB istirahat, sedangkan waktu
sebelum dan sesudah menenun adalah waktu untuk aktivitas rumah tangga dan
keperluan lain. Adapun pengrajin sambilan akan menenun bilamana mereka memiliki
waktu senggang. Biasanya waktu senggang mereka seusai salat dhuhur, lamanya sekitar 2 jam. Adapun pagi hari mereka ke sawah.
Bagi pengrajin, waktu 2 jam untuk menenun dirasakan
cukup. Hal ini lebih disebabkan karena keterbatasan tenaga. Duduk menyelonjor
dengan pinggang menahan alat por
membuat pengrajin sering merasa sakit pada bagian pinggang.
Ilmu dalam bertenun dimiliki pengrajin secara
turun-temurun. Cara mempelajari adalah dengan melihat atau ikut membantu ibunya
manakala sedang menenun. Dengan demikian mata dan tangan menjadi akrab dengan
pekerjaan menenun. Pekerjaan dari
mulai mempersiapkan benang hingga menenun biasa dilakukan seorang diri. Menenun
dilakukan di ruangan yang terang dan luas seperti di teras atau ruang
tamu. Selain itu, biasanya ada ”teman” berbincang agar pengrajin tidak merasa
jenuh.
Ada beberapa tahapan dalam proses
menenun, yakni:
- Nglerek
ke pajal, yaitu menggulung
benang ke pajal, lamanya berkisar ½-1
jam. Benang ini berfungsi sebagai benang pakan.
- Nglerek
ke kluntungan, selain menggulung
benang ke pajal, juga menggulung
benang ke kluntungan. Benang ini
berfungsi sebagai benang lusi.
- Mani, menyusun benang sesuai ukuran kain
yang diinginkan dari kluntungan ke pamanen, lamanya berkisar 2 jam.
- Nenun,
menenun. Menenun sehelai selendang memerlukan waktu paling cepat 1 minggu dan
paling lama 10 hari.
Keseluruhan proses dari mulai nglerek sampai menenun memakan waktu sekitar dua minggu.