WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Penggalian Data Aspek Tradisi

Penggalian Data Aspek Tradisi
Makalah disampaikan dalam kegiatan Dialog Budaya di Kabupaten Lebak Prov. Banten
Diselenggarakan oleh BPSNT Bandung, tahun 2009


Drs. Nandang Rusnandar
Peneliti BPSNT Bandung

Bila kita mengacu kepada konsep kebudayaan yang dilontarkan oleh Koentjaraningrat yang menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari tata kelakuan dan hasil kelakuan yang menjadi milik bersama dari sebagian besar warga suatu masyarakat yang diperoleh dari proses belajar, maka hampir semua sisi kehidupan manusia nyaris tidak luput dari persoalan kebudayaan. Atau Konsep mengenai kebudayaan sebagai warisan sosial “Social Haritage” , pengertian ini lebih terfokus lagi, karena secara tersirat di dalamnya mengandung arti pelestarian, pembinaan, pemeliharaan, dan sekaligus pengembangan kebudayaan itu sendiri. Koentjaraningrat sendiri mengkalsifikasi kebudayaan menjadi 7 unsur yang universal, artinya hampir seluruh manusia di dunia ini memiliki kebudayaan yang ‘sama’. Ketujuh unsur tersebut adalah : 1) sistem kemasyarakatan, 2) sistem ekonomi atau mata pencaharian hidup, 3) sistem teknologi, 4) sistem religi, 5) sistem pengetahuan, 6) kesenian dan 7) bahasa.
Aspek-aspek kebudayaan tersebut di ataslah  yang perlu di data.  Pendataan ini dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu : pendataan yang bersifat etnografis dan pendataan yang bersifat Tematis/Partial. Pendataan yang bersifat etnografis, adalah pendataan yang mendeskripsikan pola kehidupan suatu masyarakat, ketujuh unsur kebudayaan di atas adalah keseluruhan yang akan menggambarkan bentuk kehidupan masyarakat tersebut. Sedangkan pendataan tematis, adalah pendataan yang sifatnya partial yaitu mengambil atau memfokuskan diri pada salah satu unsur kebudayaan saja.

--00--



Pembuatan Laporan

Pengantar
  • Perlu adanya proposal sebagai awal penelitian atau pendataan, sebagai  rencana dalam rangka pelaksanaan suatu penelitian atau pendataan.
  • Sebelum menulis usulan penelitian dituntut dengan cermat dan melakukan kajian pustaka yang terkait dengan judul.

Judul
  • Mencerminkan isi pendataan  yang menggambarkan gejala yang diteliti.
  • Judul harus jelas, ringkas, singkat, dan concise menggambarkan dengan tepat dan cepat isi dari proposal. spesifik, dan jelas, tidak panjang bertele-tele, sehingga mengaburkan arti dan melelahkan pikiran pembaca.
  • Judul harus menarik dan mengajak pembaca untuk menelaah lebih lanjut.

Latar Belakang Masalah
  • Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis.
  • Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara das Sein dan das Sollen (konsep atau teori yang ada).
  • Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasalah-kan).
  • Nyatakan mengapa topik pendataan ini penting, pantas, dan perlu dilakukan.  
  • Timbulkan kesan, bahwa pendataan ini penting, perlu dan berguna. Karena itu bagian akhir uraian latar belakang harus ditutup dengan kalimat: "Atas dasar uraian di muka, maka dirasa perlu untuk melakukan pendataan tentang .....".

Perumusan Masalah
  • Biasanya dan sangat memudahkan perumusan masalah ini dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah.

Maksud dan Tujuan
  • Maksud adalah konsekuensi dari masalah pendataan.
  • Tujuan, adalah merujuk  pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud pendataan.
  • Kegunaan, apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan pendataan ini sebagai perwujudan dari aspek praktis (?).
Metode Penelitian
  • Bagian ini  menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah pendataan.

Teknik Pencarian Data
  • Menyajikan deskripsi yang mendalam dan lengkap, sehingga informasi yang disampaikan nampak hidup sebagaimana adanya dan pelaku-pelaku mendapat tempat untuk memainkan peranannya
  • Bercorak holistik / menyeluruh
  • Menggunakan bahasa biasa dan bukannya dengan bahasa teknis yang sulit dimengerti pembaca.

Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
A. Teknik Pengumpulan Data
  • Pengamatan
  • Pengamatan Terlibat
  • Wawancara
  • Data Pengalaman Individu & Dokumen
  • Sumber Data
  • Informan
  • Pelaku
  • Responden

Pengamatan
  • Metode pengamatan; digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat yang diteliti. Sehingga dapat dengan lengkap  memperoleh gambaran mengenai gejala-gejala (tindakan, benda, peristiwa, dsb yang bermakna bagi kehidupan masyarakat yang diteliti.
  • Lingkup pengamatan: ruang/tempat, pelaku, aktivitas, benda/alat, peristiwa, ekpresi pelaku.

Metode Pengamatan Terlibat
  • Sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan si peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan atau dipahami oleh para warga masyarakat yang ditelitinya. Di dalamnya adalah wawancara dan mendengarkan serta memahami apa yang didengar.

Wawancara dengan Pedoman
  • Teknik untuk mengumpulkan informasi dari para warga masyarakat yang diteliti mengenai suatu masalah khusus dengan teknik bertanya yang bebas tetapi berdasarkan atas suatu pedoman yang tujuannya adalah untuk memperoleh informasi khusus dan bukannya untuk memperoleh respon atau pendapat mengenai sesuatu masalah.
  • Teknis wawancara: Sapaan dan saling mengakrabkan, mengajukan pertanyaan dan menghindari pengulangan, menunjukkan minat, menunjukkan ketidaktahuan, dan waktu sela serta diakhiri dengan penutup.

Sumber Data
  • Pemberi informasi atau keterangan dalam penelitian kualitatif, dinamakan informan.
  • Informan, adalah mereka yang dapat memberikan keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang pelbagai data yang berhubungan dengan penelitian – menentukan kriteria.
  • Pelaku, adalah seseorang yang menjadi obyek pengamatan dalam suatu setting peristiwa (alam)
  • Responden, adalah pemberi data mengenai respon atau pendapat dari orang yang diwawancarai mengenai sesuatu gejala atau peristiwa – teknik sampling.

Organisasi Penulisan
Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
     1.1 Latar Belakang Masalah
     1.2 Masalah
     1.3 Tujuan Pendataan
     1.4 Ruang Lingkup
     1.5 Teknik Pendataan
Bab II Gambaran Umum Daerah Pendataan
     2.1 Lokasi dan Keadaan Alam
     2.2 Kependudukan
    2.3 Latar Belakang Sosial Budaya
Bab III Isi (Pokok / Materi pendataan)
Bab IV Penutup
    4.1 Simpulan
    4.2 Saran

Simpulan
  • Simpulan adalah inferens, deduksi, abstraksi, implikasi, interpretasi, pernyataan umum, dan/atau generalisasi berdasarkan temuan.
  • Simpulan adalah turunan logis dan sahih dari hasil penelitian. Sebaiknya simpulan tidak mengandung angka sebab angka-angka biasanya membatasi efek atau dampak cakupan generalisasi. Jangan menyimpulkan apapun dari hal-hal yang tidak Anda teliti.
  • Simpulan harus menjawab permasalahan penelitian. Penelitian Anda dapat dikatakan tidak berarti bilamana permasalahan penelitian tidak terjawab dengan baik.
  • Simpulan harus dibuat berdasar fakta, bukan yang tersirat daripadanya.
  • Simpulan harus dirumuskan dengan ringkas dan cermat, tetapi mengandung semua informasi hasil penelitian sebagaimana yang menjadi permasalahan penelitian.
  • Pernyataan harus tegas; jangan ada keraguan dalam hal kesahihan dan keterandalan. Penggunaan kata seperti mungkin, barangkali, kiranya, tampaknya, sedapat-dapatnya dihindari.
  • Simpulan hanya mengacu pada populasi, tempat, atau subjek tertentu.
  • Dalam menarik simpulan, bersikaplah kritis.
 
Saran
  • Saran yang dikemukakan mestinya berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil pendataan. Jangan ungkapkan “…agar pendataan ini dilanjutkan”.
  • Ditujukan untuk mengatasi atau membantu menyelesaikan masalah yang diselidiki.
  • Saran harus berkait dengan hal-hal yang dibahas. Saran untuk hal yang sama sekali tidak dibahas tidaklah relevan.
  • Praktik atau sistem yang baik dapat disarankan untuk digunakan, atau bahkan disarankan untuk diperbaiki.
  • Saran harus dapat dikerjakan dan praktis. Tidak ada gunanya menyarankan hal-hal yang mustahil.
  • Saran harus logis dan sahih. Bila masalahnya adalah kurangnya sarana, yang paling logis untuk disarankan adalah pengadaan sarana.
  • Saran dapat ditujukan kepada orang, lembaga, atau satuan yang berwenang untuk melaksanakannya.
  • Penelitian lanjutan dapat disarankan untuk maksud verifikasi, penguatan, atau bahkan melawan temuan

Daftar Pustaka
  • Berisi daftar buku yang digunakan dalam penulisan Laporan
  • Tatacara penulisan daftar pustaka dapat merujuk pada kelaziman penulisan yang berlaku di setiap instansi

Penutup
  • Setelah selesai menulis kemudian baca dan simak kembali, manakala ada kesalahan teknis penulisan dan pengetikan, juga tidak kalah pentingnya kekeliruan logika dan keruntutan berpikir.

Penulisan Daftar Pustaka
 
Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.

Rujukan Elektronik
Boon, J. (tanpa tahun). Anthropology of Religion. Melalui <http://www.indiana edu/~wanthro/religion.htm > [10/5/03]
Kawasaki, Jodee L., and Matt R. Raven. 1995. “Computer-Administered     Surveys in Extension”. Journal of Extension 33 (June). E-Journal on-ine. Melalui < http://www.joe.org/june33/95.html >     [06/17/00].

Pedoman Wawancara :
A. Sistem Teknologi Tradisional

1. Pengertian Sistem Teknologi Tradisional.
Teknologi adalah keseluruhan dari teknik-teknik yang dimiliki oleh anggota suatu masyarakat, yaitu keseluruhan dari cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah dari lingkungannya dan memprosesnya menjadi alat kerja, alat untuk menyimpan, makanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan lain yang berupa materil (Harsojo, 1977 :223) Adapun yang dimaksud dengan teknologi tradisional adalah peralatan serta cara-cara mempergunakan peralatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang sifatnya masih sederhana dan diwariskan secara turun temurun.

2. Bagaimana cara menyusun laporan Pendataan
a. Deskripsi Sistem teknologi Tradisional (Membuat Gula Aren)
-    Sejarah Pembuatan Gula Aren di Kampung A
-    Tulis berbagai semua macam peralatan yang dipergunakan
-    Dari mana peralatan tersebut diperoleh (dibuat sendiri / beli dari mana?)
-    Tulis semua bahan Gula Aren
-    Asal-usul bahan Gula Aren
-    Berapa macam Jenis Gula Aren
-    Teknik Pembuatan Gula Aren (dari awal hingga akhir)
-    Tenaga Kerja
 b. Kesimpulan Tulisan
 c. Daftar Informan

3. Pedoman Wawancara
1. Sejarah Pembuatan Gula Aren di Kampung A
-    Sejak kapan pembuatan gula aren dimulai ?
-    Siapa yang pertama kali memperkenalkannya ?
-    Apa yang melatarbelakangi munculnya pembuatan gula aren di kampung ini?
2. Peralatan Pembuatan Gula Aren
-    Alat apa saja yang digunakan untuk membuat gula aren ?
-    Terbuat dari apa alat-alat tersebut ?
-    Sampai berapa lama alat-alat tersebut dapat digunakan ?
-    Bagaimana cara pemeliharaan alat-alat tersebut ?
3. Asal-usul Peralatan pembuatan gula aren.
-    Dari mana peralatan tersebut diperoleh, apakah dengan membeli atau membuat sendiri ?
4. Macam-macam bahan gula aren
-    Bahan apa asaja yang dipergunakan untuk membuat gula aren ?
5. Asal-usul bahan gula aren
-    Dari mana bahan-bahan tersebut diperoleh, apakah dengan membeli atau mengambil sendiri atau membuat sendiri dari kebun ?
6. Jenis Gula Aren
-    Ada berapa jenis gula aren ? Jelaskan nama-nama setiap jenisnya.
7. Teknik membuat Gula Aren
-    Bagaimana cara membuat gula aren dari awal hingga akhir proses.
8. Tenaga Kerja
-    Berapa orang yang dibutuhkan untuk membuat gula aren ini ?
-    Dari mana saja orangnya ? apakah masih keluarga ? sekampung ?
-    Persyaratan apa untuk menjadi pembuat gula aren ?
-    Dari mana pengetahuan dalam membuat gula aren? Bagaimana cara memperoleh pengetahuan tersebut ?
 
B. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi.
Sistem eknomi tradisional adalah seluruh rangkaian adat istiadat, aktifitas, mekanisme, dan sarananya yang berkaitan dengan usaha memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikan barang kehidupan manusia. Contohnya : berburu, menangkap ikan bercocok tanam, dan industri sederhana (Depdikbud, 1986 :32)

2. Bagaimana cara menyusun laporan Pendataan
a. Deskripsi Sistem Ekonomi Tradisional Pertanian
    - Menetapkan Lahan garapan
    - Menyiapkan Lahan garapan
    - Peralatan Bertani
    - Benih Tanaman
    - Masa Tanam
    - Masa Pemeliharaan
    - Masa Panen
    - Penyimpanan  Hasil
    - Pola Distribusi dan Konsumsi
b. Kesimpulan Tulisan
c. Daftar Informan

3.Pedoman Wawancara
1. Menatapkan Lahan Garapan
-    Di manakah menentukan laha garapan ?
-    Bagaimana cara menentukan lahan garapan tersebut? Apakah masyarakat dapat menentukan sendiri lahan grapannya ?
-    Siapa saja yang terlibat pada saat menetapkan lahan garapan ?
-    Apakah ada pantangan yang diberlakukan pada saat menetapkan lahan garapan ?
2. menyiapkan Lahan garapan.
-    Bagaimana caranya menyiapkan lahan garapan ?
-    Siapa saja yang terlibat pada saat menetapkan lahan garapan ?
-    Apakah ada pantangan yang diberlakukan pda saat menyiapkan laha garapan?
3. Peralatan Bertani
-    Sebutkan peralatan apa saja yang digunakan ?
-    Darimana diperolehnya ? membeli ? Membuat sendiri ?
4. Benih Tanaman.
-    Apakah ada ketentuan khusus untuk benih ini ?
-    Dari mana atau bagaimana caranya benih tanaman tersebut didapatkan ?
-    Siapa saja yang terlibat pada masa pem,ilihan benih ?
-    Apakan ada pantangan dalam penentuan benih ini ?
5. Masa Tanam
-    Kegiatan apa saja yang dilakukan pada masa tanam, jelaskan secara rinci dari awal hingga akhir !
-    Siapa saja yang terlibat pada masa tanam ?
-    Apakah ada pantangan pada masa tanam ?
6. Masa Pemeliharaan
-    Kegiatan apa saja yang dilakukan pada masa pemeliharaan ?
-    Siapa saja yang terlibat dalam masa pemeliharaan ?
-    Apakah ada pantangan pada masa pemeliharaan ?
7. Masa Panen
-    Berapa lama antara masa tanam hingga masa panen berlangsung ?
-    Kegiatan apa saja yang dilakukan pada masa panen ?
-    Siapa saja yang terlibat pada masa panen ?
-    Apakah ada pantangannya ?
8. Penyimpanan hasil
-    Di mana hasil panen di simpan ?
-    Bagaimana cara penyimpanannya ? Apakah ada teknik yang khusus ?
-    Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini ?
-    Apakah ada pantangan ketika kegiatan ini berlangsung ?
9. Pola Distribusi dan Konsumsi
-    Dimanfaatkan untuk apa hasil panen ini ? Dijual? Atau dikonsumsi sendiri ?
-    Berapa banyak hasil panen yang dijual atau dikonsumsi?
-    Apakah ada pantangan pada saat hasil itu dikonsumsi atau dijual ?
-    dst.

Daftar Pustaka

Ade Makmur Kartawinata. 2005. Teknik Pembuatan Usulan Penelitian Makalah PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS MAHASISWA, di UNIVERSITAS PADJADJARAN
Rosyadi, Drs. 2006. Pendataan Kebudayaan “Upaya penyelamatan dan pelestarian Kebudayaan” Makalah Bedah Proposal di Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung
Booklet Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, 2006. Lawatan Budaya Kampung Kuta Ciamis.

Popular Posts