Oleh: Drs. Adeng
Abstrak
Semula Banten adalah salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda. Setelah kerajaan itu runtuh (akhir abad ke-16), Banten menjadi kerajaan tradisional (kerajaan Islam), dipimpin oleh seorang sultan dalam arti raja. Sesuai dengan sistem pemerintahan tradisional, jabatan sultan adalah jabatan seumur hidup dan jabatan itu diwariskan secara turun-temurun. Kerajaan/Kesultanan Banten mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.Abstrak
Dalam perjalanan sejarahnya sampai dengan abad ke-19, kehidupan kerajaan/kesultanan itu mengalami pasang-surut. Kondisi itu terjadi akibat faktor intern dan faktor ekstern, yaitu tindakan kolonial. Dalam menghadapi tindakan kolonial, kesultanan dan masyarakat Banten tidak segan melakukan gerakan perlawanan. Akan tetapi setiap perlawanan itu berakhir dengan kegagalan. Akibat perlawanan-perlawanan itu, eksistensi Kesultanan Banten sebagai kerajaan tradisional berakhir pada awal abad ke-19. Namun demikian, perlawanan rakyat Banten terhadap kolonial terus berlangsung.
Diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Vol. 40, No. 3, Desember 2008