Ratusan warga Subang tumplek di pelataran Gedung Sejarah Wisma Karya, Subang. Mereka menikmati aksi dan atraksi puluhan seniman khas Subang, Sisingaan.
Tidak hanya warga setempat yang datang. Pejabat Kemendikbu dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Jabarpun ikut menyaksikan event yang bertajuk Festival Pasanggiri Gotong Sisisingaan yang digelar LAK Galuh Pakuan.
Kasubdit program, evaluasi dan dokumentasi, Kuat Prihatin yang hadir mewakili dirjen kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, dirinya sering sekali melihat Sisingaan semacam itu. Namun naik di Sisingaan, baru kali ini dia merasakan kesan terdalam.
"Saya sangat bangga terhadap antusias para seniman, terima kasih kepada Galuh Pakuan, pelestarian budaya di Subang tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Saya mengenal Sisingaan, tapi saya yakin Subang sebagai pionir, saya pengalaman pertama naik sisingaan, deg deg degan juga, tapi pengalaman yang luar biasa," papar Kuat Prihatin.
Geliat seniman Sisingaan, dia optimistis, keseniaan Sisingaan di Subang akan tetap eksis di masyarakat. "Ini kesenian rakyat yang sangat digemari, memiliki falsafah yang kuat, bagaimana singa yang kuat bisa dinaiki," imbuhnya
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa barat, Jumhari as mengaku kagum dengan event yang digelar sehari ini. Dia berharap, event seni tradisi terus didorong dan difestivalkan sebagai bentuk menjaga dan pelestarian. "Apresiasi setinggi-tingginya kepada Galuh Pakuan, semoga kegiatan ini bisa terus menerus dilaksanakan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Suwarna Murdiaz kesenian Sisingaan ini harus dipatenkan. Dengan begitu, kesenian khas Subang itu tidak ditiru atau diklaim daerah lain. "Kegiatan ini diharapkan menjadi rutin, sebagai upaya melestarikan, seni budaya Subang, kita akan patenkan, supaya tidak ditiru daerah lain," katanya
Festival Pasanggiri Gotong Sisisingaan kali pertama digelar di Kabupaten Subang. LAK Galuh Pakuan mempelopori kegiatan ini. Delapan group Sisingaan yang melibatkan belasan seniman itu menunjukan aksi terbaiknya di depan Dewan Juri. Yang menarik, sebelum penjurian dilakukan, diisi dengan aksi seni tari tradisi dari anak-anak asuhan Padepokan Nay Subang.
Sumber: http://tintahijau.com