WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Ape

Ape adalah kue yang sering ditemui dan dikonsumsi sehari-hari. Meskipun penganan ini tersebar secara merata di seluruh wilayah kebudayaan Betawi, namun demikian penganan ini juga dikenal di daerah Jawa Barat. Bedanya hanya pada warna dan variasi taburannya. Kue ape yang banyak ditemukan di Jawa Barat berwarna kehijau-hijauan sebagai pengaruh dari penggunaan daun pandan dan pada bagian atasnya ada yang polos dan ada pula yang ditabur meyses. Ape merupakan penganan jajanan yang biasa dijajakan pada pagi hari dengan menggunakan sebuah tanggungan. Penjaja akan berkeliling kampung atau mangkal di sekolah-sekolah dasar. Bilamana pembelinya anak-anak biasanya hanya membeli satu dua potong dan olehkarenanya pembeli akan mendapatkan ape dengan alas sepotong kertas yang berfungsi sebagai pembungkus. Berbeda bila pembelinya orang dewasa atau orang tua yang biasanya membeli dalam jumlah banyak maka ape akan dibungkus dengan kantung kertas.

Kue ape berbahan: tepung beras, santan, air kelapa, pengembang roti, gula pasir, dan telur ayam. Bahan-bahan tersebut diolah dengan cara: telur dan gula dikocok. Dalam tempat yang terpisah, tepung beras, santan, dan air kelapa juga dikocok. Adonan didiamkan selama ½ jam, lalu siap dicetak. Cara pembuatan tersebut mengharuskan pembuatnya menyediakan peralatan berupa: baskom untuk wadah adonan, kocokan telur, dan cetakan kue ape. Wadah penyajian ape berupa piring atau sejenisnya.

Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).

Popular Posts