WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Apem

Apem banyak ditemukan di wilayah kebudayaan Betawi. Apem merupakan jenis penganan yang bisa masuk dalam segala ruang dan waktu. Selain diperuntukkan sebagai makanan ringan sehari-hari, juga sebagai suguhan dalam acara kenduri atau hajatan, dan sebagai pelengkap dalam acara ritual tertentu. Bahan untuk membuat apem lumayan beragam yaitu: tepung beras, tepung terigu, gula pasir, kelapa muda, soda kue, tape singkong, air soda, garam, air hangat, dan margarin. Apem dibuat dengan cara berikut: tepung beras yang sudah ditumbuk dicampur dengan tepung terigu lalu diayak. Selanjutnya ke dalam adonan tadi ditambahkan gula pasir, tape singkong, soda kue, dan garam. Adonan dicampur dan diaduk hingga rata kemudian ditambahkan air hangat dan air soda lalu diaduk kembali hingga semua bahan tercampur rata sambil sesekali ditepuk hingga adonan ringan. Setelah cetakan apem diolesi dengan margarin kemudian diisi dengan adonan hingga ¾ penuh. Adonan dikukus selama 30 menit hingga matang dan merekah.

Membuat apem menggunakan alat-alat berupa: lumpang dan halu atau alat penumbuk sejenisnya untuk menumbuk tepung beras, baskom sebagai wadah adonan, sinduk kayu untuk mencampur adonan, ayakan untuk menyaring tepung beras dan terigu, cetakan apem, dan langseng untuk mengukus. Sebagai wadah penyajiannya menggunakan piring. Cara penyajiannya dengan menaburkan kelapa parut di atas apem dan apem siap disantap dengan menggunakan tangan.

Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).

Popular Posts