Sejarah Singkat Karya Budaya
|
Permainan ini sudah dikenal sejak dahulu dan selalu dilakukan
oleh anak-nak. Jika diteliti, dalam permainan ini terdapat latihan-latihan
kecekatan, keterampilan dalam berenang dan menyelam. Mungkin saja permainan
tercipta karena keadaan lingkungan, maka permainan ini perlu adanya
latihan-latihan tidak langsung bagi anak-anak menjelang dewasa.
Permainan ini banyak dimainkan oleh anak-anak yang berdiam di
dataran rendah. Namun bias juga anak-anak yang berdiam di dataran tinggi yang
tempat tinggalnya berdekatan dengan sungai.
Pada zaman dahulu permainan ini merupakan hiburan yang sangat
menyenangkan bagi anak-anak gembala bila ternak gembalanya sudah kenyang
merumput dan sudah berteduh menunggu digiring untuk pulang.
|
||
Lokasi Karya Budaya
|
JAWA BARAT
|
KARAWANG
|
|
Uraian atau Diskripsi Singkat
|
Permainan ini disebut ucing cai karena tempat bermainnya di
sungai yang ada lubuknya atau di kolam yang dalamnya kira-kira 1-1½
meter. Tetapi karna permainan ini
banyak dilakukan oleh anak-anak desa, maka sungai yang ada lubuknya itulah
yang dijadikan tempat bermain.
Permainan ini sebagai hiburan dan pengisi waktu yang
dilaksanakan pada pagi hari, siang hari maupun sore hari. Permainannya pada
umumnya hanya dilakukan oleh anak laki-laki yang berumur sekitar 6 sampai 12
tahun. Jumlah pemainnya sekitar 5 sampai 10 orang. Untuk bermain ucing cai
mereka membuka pakaiannya dan berkumpul untuk mengadakan undian. Hasil undian
itu untuk menentukan siapa yang harus menjadi kucing terlebih dahulu.
Permainan ucing cai disamping sebagai media hiburan ringan juga
dapat mendidik anak-anak agar senang berenang serta melatih kerja sama di
dalam air.
|
||
Kondisi Karya saat ini
|
2. Masih bertahan
|
||
Foto
|