ALUN-ALUN,- Galuh Ethnic Carnival harus masuk ada agenda tahunan Kabupaten Ciamis dengan harapan bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara dalam upaya mendongkrak tingat kunjungan wisata ke Ciamis.
Hal itu diungkapkan Bupati Ciamis, Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin yang sangat mengapresiasi pelaksanaan Galuh Ethic Canival 2018 atas kerjasama Dinas Kebudayan Pemuda dan Olahraga Kab. Ciamis dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat dalam rangka Hari Jadi Ciamis ke 376, di Alun-alun Ciamis, Selasa (17/7/2018).
“Acara ini sangat bagus, apalagi menampilkan helaran kesenian tradisional bukan hanya dari Ciamis saja tetapi dari sejumlah daerah di Jawa Barat, termasuk penampilan Reog Ponorogo Jawa Timur yang sangat saya apresiasi karena bisa berkalaborasi dengan Bebegig Sukamantri, dan ini sangat jarang terjadi,” katanya disela pergelaran Galuh Ethic Canival 2018.
Diakuinya, meskipun pelaksanaan Galuh Ethic Canival 2018 tahun ini dibiayai oleh Provinsi Jawa Barat dan dikaitkan dengan kegiatan puncak acara Hari Jadi Ciamis, kenapa tidak kedepannya dimasukan menjadi agenda tahunan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Ciamis.
Helaran Tradisional Galuh Ethic Canival 2018 sebagai rangkaian acara puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke 376 tahun 2018 dimeriahkan oleh puluhan atraksi kesenian tradisional bukan hanya dari Kabupaten Ciamis tetapi juga sejumlah dari lainnya di Jawa Barat, bahkan dari Jawa Timur pun hadir di Alun-alun Ciamis.
Helaran yang merupakan salah satu rangkaian Galuh Ethic Canival 2018 itu diawali display helaran peserta dilanjutkan dengan Festival Kesenian Tradisional. Para peserta melakukan helaran mulai dari kawasan Stadion Galuh Ciamis menuju Alun-alun, mereka mempertujukan kesenian tradisonal masing-masing daerah persis di depan tamu VIP panggung utama.
Dari Kabupaten Ciamis mempertunjukan Kesenian Pontrangan Cimaragas, Buta Daor Panjalu, Mabokuy Rajadesa, Wayang Landung Panjalu, Bebegig Baladewa Sukamantri dan Mengmleng Winduraja yang juga diiringi Marching Band Gema Galuh.
Sementara dai luar Kab. Ciamis menampilkan kesenian tradisional Reog Ponorogo Jawa Timur, Jurig Sarengseng Kota Banjar, Badingkut Bandung Barat dan sejumlah kesenian lainnya dari Indramayu, Garut, Ebeg Purwadadi dan Kawin Cai dari Kuningan.
Salah seorang personel Kesenian Tradisional Reog Ponorogo asal Jawa Timur, Mujiono mengaku senang bisa tampil mengisi acara Galuh Ethic Canival 2018 sebagai acara puncak Hari Jadi Ciamis.
Bahkan dirinya mengapresiasi kesenian tradisional yang ada di Ciamis, karena penamilannya penuh dengan ornamen alam yang melambangkan Kabupaten Ciamis kaya dengan isi alamnya, dan pelestarian alamnya pun sangat kental.
“Saya melihat kesenian Ciamis sangat unik, penampilannya yang berornamen alam seperti Bebegig Sukamantri ada daun-daun dan injuk, sementara kesenian Mabukuy dari Rajadesa melambangkan kerajinan di daerah tersebut, ini sangat unik,” jelasnya.
Sebagai acara penutupan Galuh Ethic Carnival 2018, panitia menyajikan pementasan pagelaran wayang golek dengan menampilkan sejumlah dalang binaan Dinas Kebudayan Pemuda dan Olahraga Kab. Ciamis. (Andik ST)*
Sumber: http://www.ciamiszone.com
Home »
2018
,
Berita
,
ciamis
,
Festival Kesenian Tradisional
,
jawa barat
» Bupati, “Galuh Ethnic Carnival Harus Masuk Agenda Tahunan”