Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis menggelar Galuh Ethnic Carnival dan Festival Kesenian Tradisional yang dipusatkan di Taman Raflesia Alun-Alun Ciamis, Selasa (17/7).
Galuh Ethnic Carnival digelar selama satu hari dari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB yang diisi dengan beragam kesenian, bekerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPND) Provinsi Jawa Barat. Pada gelaran acara tersebut dihadiri juga oleh para tamu undangan dari luar kabupaten dan juga luar provinsi yang menyajikan atraksi budaya dari daerah masing-masing.
Kesenian daerah asal Kabupaten Ciamis yang ditampilkan dalam acara tersebut yaitu Bebegig Sukamantri yang mempunyai makna tersendiri dan memiliki nilai kearifan lokal hasil kreasi tangan-tangan orang Sukamantri. Kebudayaan bebegig ini sudah diakui secara nasional dan sering diundang untuk tampil di berbagai ajang dalam memeriahkan festival kebudayaan daerah seperti halnya pernah diundang ke istana oleh Presiden RI, Jokowi.
Selain Bebegig, ada pula Wayang Landung yang diboyong dari Panjalu untuk memeriahkan puncak acara hari ulang tahun Kabupaten Ciamis yang ke-376. Hampir semua kesenian yang unik dan menarik yang ada di Kabupaten Ciamis hadir di Taman Raflesia Alun-alun Ciamis sebagai tanda bahwa Kabupaten Ciamis kaya akan keanekaragaman budaya dan kesenian.
Puncak acara Galuh Ethnic Carnival pada malam hari di Panggung Seni Galuh Ethnic Carnival menyuguhkan kesenian Wayang Golek dari Kecamatan Banjarsari.
Tidak hanya dari wilayah Kabupaten Ciamis saja, kemeriahan acara Galuh Ethnic Carnival juga menampilkan seni dari daerah lain seperti halnya Reog Ponorogo, Kawin Cari Kuningan, hingga Jurig Sarengseng yang disajikan Kota Banjar. Partisipasi juga diberikan Bandung Barat melalui Badingkut, selain Badawang dari Garut ada juga Rudat Akrobat dari Indramayu.
Galuh Ethnic Carnival diikuti sejumlah peserta sekitar 700 peserta. Jumlah tersebut terhitung dari masing-masing tamu dari luar Kabupaten membawa mininal 20 peserta kirab budaya. Hal tersebut dikemukakan Kepala Disbudpora Kabupaten Ciamis, Max Sopyan SE MM didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpora Drs H Dede Hermawan MM. Menurutnya, pihaknya mencoba menghidupkan kembali kesenian-kesenian sejarah Kerajaan Galuh yang dikemas dalam bentuk Karnaval.
Setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Max Sopyan berharap siswa yang berada di Kabupaten Ciamis dapat mengikuti Galuh Ethnic Carnival untuk sarana pembelajaran. “Diharapkan siswa dapat mengenal dan mengetahui kesenian-kesenian Ciamis, khususnya kesenian kerajaan Galuh dulu. Event Galuh Ethnic Carnival ini hanya digelar sehari. Acaranya sangat padat dengan beragam kesenian yang ditampilkan. Kami ingin memberikan nuansa berbeda di Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-376 ini,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan Jaya Pos, respon publik sangat bagus. Mereka memadati venue, tapi tetap tertib. Hiburan yang disajikan tahun ini memang menarik. Selain dari Kabupaten Ciamis juga ditampilkan beberapa atraksi budaya dari daerah lain. Sedikitnya ada 20 sub event yang disajikan. Ada Bebegig Sukamantri yang detailnya unik bahkan ‘menyeramkan’.
Memiliki makna lebih, Bebegig oleh masyarakat di tatar Galuh Ciamis menjadi simbol kemenangan. Memiliki histori bubat, Bebegig ini representasi rupa wajah Prabu Sampulur yang berhasil mengalahkan kejahatan. Imbalannya menjadi penguasa Pulau Jawa. Bagi masyarakat Sunda, Bebegig ini mungkin punya kesan menyeramkan. Tapi, di Kabupaten Ciamis punya nilai dan menjadi kearifan lokal. Tanpa meninggalkan esensi yang ingin disampaikan, tentunya ada beberapa pembaruan tampilannya.
Selain Bebegig Sukamantri, Galuh Ethnic Carnival juga menawarkan sensasi lain. Sebut saja Wayang Landung yang dipersembahkan warga Panjalu. Selain wayang, Panjalu juga menampilkan Buta Batok. Ada juga Mabokuy ala wilayah Rajadesa yang unik, selain aksi Ebeg dari Purwadadi. Daftar Festival Kesenian Tradisi pun semakin panjang dengan Pontrangan dari Cimaragas. Disajikan juga Gondang Pasisian milik warga Tambaksasri, hingga Reog Apay dari Baregbeg dan yang lainnya. Pengunjung pun dijamin puas dengan pertunjukan wayang golek.
Dengan kentalnya nuansa buadaya, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, Kabupaten Ciamis memiliki syarat terbaik untuk mendatangkan wisman. Sebab, wisman sangat menyukai budaya. Potensi ini harus dioptimalkan lagi tahun depan. Galuh Ethnic Carnival ini merupakan parade seni dan budaya yang besar. (Mamay)
Sumber: http://harianjayapos.com
Home »
2018
,
Berita
,
ciamis
,
Festival Kesenian Tradisional
,
jawa barat
» Dongkrak Kunjungan Wisatawan Disbudpora Ciamis Menggelar Galuh Ethnic Carnival