WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Jetrada BPNB Jabar 2017, Mengenal Lampung dari Koleksi Museum

Kajian tentang tradisi dan mengenal budaya masyarakat Lampung tak hanya berhenti di Lamban Dalom Rumah Adat Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir, Bandar Lampung. Siang hari, Jumat (5/5/2017), seluruh peserta Jejak Tradisi Daerah Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat (Jetrada BPNB Jabar) 2017 berkunjung ke Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”.

Para peserta dibagi dalam dua kelompok besar saat melakukan kajian di dalam museum yang terletak di Jalan HZA Pagar Alam 64 Bandar Lampung ini. Mengenal Lampung lewat koleksi museum dipandu langsung pemandu museum setempat. Ruwa Jurai sedikitnya memiliki 4.747 buah koleksi yang terbagi dalam koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.

Kelompok 1 berkesempatan lebih awal menjelajah ruang pamer di lantai 1 yang menyajikan dan mengenalkan sejarah alam dan lingkungan Lampung, kronologi sejarah kebudayaan Lampung, dan profil masyarakat Lampung. Sementara kelompok 2 mengawali penggalian data di lantai 2 yang menyajikan daur hidup masyarakat Lampung yang beradatkan Pepadun dan masyarakat Lampung yang beradatkan Saibatin dengan berbagai hasil budaya etnisnya.

Para peserta mendengar dan menyimak paparan pemandu perihal makna, simbol hingga hasil budaya yang telah menjadi koleksi museum. Pun mencatat data dan fakta penting yang tersaji di setiap benda koleksi. Sebut saja naskah kuno, senjata tradisional dan daur hidup masyarakat Lampung hingga sejarah alamnya.

Qolbi Alfiansyah, peserta siswa SMAN 27 Kota Bandung mengaku cukup kagum dengan benda koleksi yang dipamerkan. Dia tak menyangka betapa kaya dan beranekaragamnya kebudayaan Lampung.

“Saya lihat banyak benda koleksi yang khas dan unik dari kebudayaan masyarakat Lampung. Benda budaya masyarakat adat Saibatin juga ternyata banyak, jadi dapat menambah data kajian kelompok kami untuk penulisan laporan,” katanya. Namun tak hanya Qolbi dan kelompoknya yang beroleh data lewat koleksi museum, tetapi juga peserta dan kelompok lain yang melakukan fokus telaah berbeda.

Hal senada juga diungkapkan Bayu dari SMA Al Hadi Bandung. Menurut dia, berkunjung ke museum tersebut memberi pengetahuan yang luar biasa. Sebabnya, kata dia, belajar langsung sembari melihat objek budaya adalah pengalaman langka dalam suatu rangkaian kegiatan.

Lebih dari satu jam peserta melakukan kajian di dalam museum. Menjelang sore, mereka melanjutkan kegiatan kreativitas yakni mewarnai ragam hias bidang lukis berbahan kayu yang mencerminkan budaya masyarakat Lampung.

Rangkaian kegiatan hari kedua ditutup malam hari setelah masing-masing kelompok peserta siswa unjuk pentas kreativitas dan penulisan laporan kelompok. Seluruh agenda Jetrada BPNB Jabar 2017 berakhir Sabtu (6/5/2017) siang dengan agenda presentasi dan diskusi kelompok siswa. Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kepala BPNB Jabar Jumhari SS. (IA/dtn)*

Popular Posts