Jakarta – Telah diadakan Kegiatan Penayangan Film dan Diskusi Nilai Budaya yang diselengggarakan oleh BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) Jawa Barat yang bertempat di SMK Perguruan Cikini Jakarta (19/04/18). Kegiatan ini dihadiri oleh para perwakilan SMA/sederajat di Wilayah II Jakarta Utara, yang terdiri dari para siswa dan guru pendamping, keseluruhannya berjumlah 100 orang. Acara berlangsung pada pukul 08.00-11.30 WIB.
Dengan tema “Mengenal Tradisi, Mencintai Negeri” , kegiatan ini bertujuan menemukenali nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai peristiwa yang tercermin dalam pola kehidupan sehari-hari masyarakat dan menumbuhkankembangkan rasa cinta dan memiliki di kalangan generasi muda terhadap budaya bangsa. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, kemudian dilanjutkan dengan laporan penyelenggara oleh Bpk Jumari, S.S selaku Kepala BPNB Jawa Barat dan sambutan dari Bpk Momon Sulaiman selaku Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara.
Acara selanjutnya yaitu Penayangan Film dan Diskusi Nilai Budaya, film yang pertama menjelaskan tentang “SILAT BEKSI” yang merupakan salah satu yang silat betawi asli, setelah penayangan selesai acara dilanjutkan oleh pengisian materi oleh Bpk Yahya Andi Saputra selaku Aktivis Budaya Silat Betawi, beliau menjelaskan tentang awal sejarah silat betawi dan perkembangannya sampai sekarang.”Silat itu bukan hanya sekedar maen pukulan tapi juga sebuah pembelajaran dalam bentuk pertahanan diri yang diambil dari kehidupan disekitar kita” itulah kutipan yang saya ambil dari Bang Yahya.Tak hanya penayangan dan materi saja, acara pun diselingi dengan peragaan Silat Beksi oleh salah satu perguruan silat yang ada di Jakarta. Setelah pengisian materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan game sebagai ice breaking untuk memecah suasana senang dan menyemangatkan para peserta.
Acara dilanjutkan dengan penayangan film kedua yang berjudul “BATIK BETAWI SEBAGAI IKON KOTA JAKARTA” yang kemudian dilanjutkan dengan pengisian materi oleh Bpk Rudi Haryanto, dan sesi tanya jawab yang dibawakan oleh moderator.“Apa filosofi batik yang sebenarnya” tanya salah seorang siswa. “Filosofi batik menurut saya adalah reka cipta dari hati si pembuat dalam kain bercorak, dan batik itu bukan hanya sekedar kain tapi merupakan proses panjang dari sebuah usaha untuk menciptakan hasil karya yang terbaik” jawaban bapak Yahya. Tidak sedikit unsur-unsur kebudayaan dan tradisi lama yang kini nyaris punah, padahal dalam kenyataannya tradisi tersebut telah mampu membentuk sikap,ciri dan karakter bagi masyarakat pendukungnya dan juga merupakan karakterisitik bagi kepribadian bangsa. Dalam hal ini, upaya penyebarluasan informasi dan melestarikan kebudayaan sangat diperlukan agar nilai-nilai luhur yang terkandung tradisi-tradisi tersebut tidak ikut musnah.
Jam 11.30 seluruh penayangan dan materi telah selesai acara ditutup dengan doa. Seluruh siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan juga tertib. Banyak manfaat dari kegiatan ini selain menambah wawasan juga meningkatkan semangat untuk tetap melestarikan dan kebudayaan bangsa. (Ahmad)
Sumber: https://www.smkn4jkt.sch.id