WILAYAH KERJA: PROVINSI JAWA BARAT, DKI JAKARTA, BANTEN, DAN LAMPUNG

Salah Urus Seni Budaya Mengakibatkan Kepunahan

Bandung - Akibat salah urus banyaknya nilai tradisi, kesenian tradisional serta budaya daerah yang terus mendekati kepunahan. Selain program pemerintah yang tidak jelas, penempatan pejabat bukan ahli dibidangnya menjadi penyebab seni budaya dan nilai tradisi salah urus.

Demikian ditegaskan Direktur Tradisi Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Poppy Safitri, pada acara “Temu Tokoh Peranan Perempuan Sunda dalam Perjuangan Bangsa”, Kamis (5/8) bertempat di di Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Bandung, Jln. Cinambo, Bandung.

"Karenanya sangat wajar, jika banyak kesenian dan nilai tradisi serta kebudayaan di daerah mendekati kepunahan bahkan hilang atau mati, " ujar Poppy.

Selain akibat dipegang pejabat yang bukan ahli di bidangnya, menurut Poppy berdasarkan pengamatannya, pergantian ataupun rotasi pimpinan dinas yang membawahi seni budaya tradisional yang terbilang cepat, juga menjadi penyebab.

“Padahal untuk mengurus seni budaya dibutuhkan waktu yang cukup untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan daerah, dengan mempelajari kesenian dan kebudayaan suatu daerah, pejabat bersangkutan akan paham dan program yang dilaksanakapun akan tepat sasaran hingga pengelolaan kesenian dan kebudayaan di daerah tidak akan salah urus," ujarnya.

Selain sejumlah program di daerah yang tidak tepat sasaran, Poppy juga menyayangkan apabila daerah tidak menggelar festival atau pertunjukkan budaya dan kesenian di daerah. Karena festival budaya dan kesenian di daerah merupakan wadah kreasi dan pelestarian kesenian dan kebudayaan di daerah.

"Sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menggelar festival dan pertunjukkan kebudayaan dan kesenian daerah. Namun terkadang hal ini sering dicibir oleh oknum pejabat maupun anggota dewan, karena dianggap menghabiskan anggaran," ujar Poppy.

Diprediksikan pihaknya, sejumlah kesenian yang diantaranya kesenian calung, arumba, kecapi suling, reog dan kesenian tradisi lainnya lambat laun akan hilang dan mati. Hal tersebut dapat terjadi karena kesenian-kesenian tersebut sudah sangat jarang dipertunjukkan maupun difestivalkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Hilangnya seni budaya suatu daerah, menurut Poppy , akan menimbulkan efek domino. "Hilangnya satu kesenian dan kebuyaan tradisional akan berefek domino, yakni hilangnya kreativitas seniman, ekonomi rakyat dan hal-hal lain yang saling memiliki keterkaitan," ujar Poppy.

Karena itu, Poppy mengharapkan pemerintah daerah, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten kota untuk lebih mengintensifkan festival dan pertunjukkan kesenian dan kebudayaan daerah. Tujuannya, selain menampung kreativitas para seniman dan budayawan, juga untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah. "Kesenian dan kebudayaan daerah tidak akan hilang apabila ada kepedulian dari pemerintah daerah dan masyarakatnya," tambahnya. (A-87/kur)***

Popular Posts