Dodol adalah makanan ringan dengan bahan dasar gula dan tepung ketan yang dimasak hingga kental dan lengket. Biasanya dibuat pada waktu tertentu seperti menjelang Lebaran dan pelengkap pesta perkawinan. Hidangan ringan ini dipakai sebagai simbol kelekatan pasangan pengantin agar selalu lengket dan akur satu sama lain hingga akhir hayat. Proses pembuatan dodol membutuhkan kesabaran tinggi membuat sebagian masyarakat Betawi enggan untuk membuat sendiri hidangan ringan ini. Hal ini yang membuat persebaran dodol kian sempit, hingga akhirnya dewasa ini dodol hanya dapat ditemui di daerah tertentu seperti Condet dan Srengseng Sawah. Varian dodol dapat berupa kombinasi dari beras ketan hitam atau beras ketan putih, dan dapat pula ditambahkan perasa lain seperti durian, srikaya dan lain-lain untuk memperkuat rasa dan aromanya. Bahan pembuatan dodol adalah beras ketan, beras ketan, santan, gula merah, air, Bahan-bahan dicampur di kuali dimasak menggunakan api besar. Adonan diaduk terus menerus supaya selama 7-8 jam sampai mengental. Api dikecilkan apabila telah lengket dan mengental.
Sumber: Rostiyati, Ani., dkk. 2009. Ragam Makanan Tradisional Betawi. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (Laporan Pendataan Kebudayaan).