Edi Setiadi Putra, Mohammad Djalu Djatmiko, Mohamad Arif Waskito
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna Patikrama Tatanen Huma Sunda, suatu prinsip pengelolaan ladang yang terkait dengan sistem pelestarian ekosistem hutan tropis. Patikrama Tatanen Huma tersirat dalam beberapa naskah kuno, yang tata caranya dilestarikan oleh beberapa padukuhan kabuyutan Sunda. Banyak penelitian tentang patikrama tatanen huma ini terfokus pada kehidupan pahuma di Desa Kanekes dan kawasan kasepuhan lain, namun belum banyak yang melakukan studi komparasi dengan kegiatan huma di kawasan padesaan. Melalui pendekatan etnografi, penelitian dilakukan pada beberapa kawasan padesaan di Jawa Barat yang masih melakukan aktivitas pertanian huma yang produktif. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya perbedaan dan persamaan paradigma dalam aplikasi Patikrama Tatanen Huma Sunda. Komparasi ini dapat memberikan wawasan tentang konsekuensi perubahan serta nilai manfaat dalam pelestariannya, sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam pemulihan ekosistem desa hutan dan menghidupkan kembali prinsip bertani yang sesuai dengan akar budaya masyarakat petani di kawasan padesaan.
This study aims to reveal the meaning of Sundanese Patikrama Tatanen Huma, a principle of field management related to the system of preserving tropical forest ecosystems. Patikrama Tatanen Huma is implied in some ancient manuscripts, the procedure of which is preserved by some Sundanese kabuyutan. Many of the researches on the patriarchal order of public relations focused on the life of pahuma in the village of Kanekes and other areas of Kasepuhan, but not many have conducted comparative studies with the activities of public relations in the region. Through an ethnographic approach, research was conducted in several rural areas in West Java that were still carrying out productive agricultural activities. This research was intended to find out the differences and similarities in the paradigm in the application of Huma Sunda Patikrama Tatanen. This comparison can provide insight into the consequences of change and the value of benefits in its preservation, so that it becomes a consideration in restoring forest village ecosystems and reviving farming principles that are in accordance with the cultural roots of farmers in the rural areas.
KEYWORDS
Nilai budaya, kearifan lokal, patikrama, Sunda, Huma
FULL TEXT:PDF
REFERENCES
Jurnal, Makalah, Laporan Penelitian, Skripsi, dan Tesis
Iskandar, J. 2004. “Mengkaji Kearifan Ekologi Komunitas Baduy Dalam Menghadapi Kekeringan” dalam Sosiohumaniora, Vol. 6 No. 2. Hlm.108 – 121.
Johan Iskandar, B. S. 2015. “Studi Etnobotani Keanekaragaman Tanaman Pangan pada ‘Sistem Huma’ dalam Menunjang Keamanan Pangan Orang Baduy”. Pros Sem NasS Masy Biodiv Indon Vol. 1 Nomor 6. Hlm. 1265-1272.
Putra, E. S. 2010.
Kajian Bentuk dan Fungsi pada Kujang Huma Pamangkas. Thesis. ITB.
Putra, E. S. 2011. “Interpretasi Visual terhadap Bentuk dan Fungsi Kujang Huma Pamangkas dengan Uji ANOVA (Analysis Of Variance) dan VAS (Visual Analog Scale)” . dalam Itenas Rekarupa No.1 Vol.1 Januari – Maret 2011. Hlm. 28-34.
Rohmana, J. A. 2014. “Perempuan Dan Kearifan Lokal: Performativitas Perempuan Dalam Ritual Adat Sunda” dalam Musâwa, Vol. 13 No. 2. Hlm. 151-165.
Rusmana, T. 2018. “Rekontruksi Nilai-Nilai Konsep Tritangtu Sunda Sebagai Metode Penciptaan Teater Ke Dalam Bentuk Teater Kontemporer” dalam MUDRA Jurnal Seni Budaya Vol. 33 Nomor. 1. Hlm. 114 - 127.
Satriadi, Y. P. 2015. “Huma Orang Baduy Dalam Pembentukan Sikap Swasembada Pangan”. dalam Patanjala Vol. 7 No. 3. Hlm. 559 - 574.
Senoaji, G. 2012. “Pengelolaan Lahan Dengan Sistem Agroforestri Oleh Masyarakat Baduy Di Banten Selatan”. dalam Bumi Lestari Vol. 12 No. 2. Hlm. 283-293.
Sumardjo, J. 2009. “Kosmologi dan Pola Tiga Sunda” dalam Imaji Vol. 4 No. 2. Hlm.101-110.
Buku
Danasasmita, Saleh, A. D. 1986.
Kehidupan masyarakat Kanekes. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Danasamita, S. 1987.
Sewaka Darma, Sanghyang Siksa Kanda ing Karesian, Amanat Galunggung. Bandung: Proyek Penelitian dan Pengkajian Budaya Sunda. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Gunawan, A. 2010.
Seri Sundalana 9: Perubahan Pandangan Aristokrat Sunda. Bandung: Pusat Studi Sunda.
Iskandar, J. d. 2011.
Agroekosistem Orang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Nurroh, S. 2014.
Studi Kasus: Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Suku Sunda Dalam Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan . Yogyakarta: Gajahmada University.
Putra, E. S. 2012.
Prosedur Ergonomi Dalam Patikrama Tatanen Huma Sunda. Seminar Nasional Ergonomi dan Kongres PEI 2012 (pp. G1-G8). Bandung: Universitas Widyatama Press ISBN:978-602-17085-0-7.
Spradley, J. P. 2007.
Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Zoetmulder, P. J. 2006.
Kamus Jawa Kuno-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama